5 Kenyataan Pahit Menjadi Penyihir Jujutsu

Table of content:
Menjadi penyihir Jujutsu bukanlah hal yang mudah. Mereka harus selalu berhadapan dengan makhluk-makhluk kutukan yang dapat mengancam nyawa mereka. Mereka juga harus selalu siap dengan segala kemungkinan terburuk yang dapat terjadi. Berikut KANAU sudah merangkum 5 kenyataan pahit menjadi penyihir Jujutsu. Penasaran apa saja? Simak ulasan berikut.
5. Menjadi Seorang Penyihir Jujutsu Merupakan Pekerjaan Berbahaya
Hampir setiap hari para penyihir Jujutsu berhadapan dengan bahaya. Mereka memiliki tanggung jawab yang besar untuk melindungi manusia dari para makhluk kutukan. Setiap kali mereka terjun ke dalam pertarungan, membuka kemungkinan bahwa mereka bisa saja tidak kembali atau paling tidak, pulang dengan luka yang cukup parah. Inilah kehidupan yang harus diemban oleh seorang penyihir Jujutsu.
4.Penyihir Jujutsu Harus Merangkul Energi Negatif
Seorang penyihir Jujutsu memiliki kemampuan untuk melihat makhluk kutukan dan menggunakan energi kutukan. Namun, energi kutukan bergantung pada emosi negatif, yang artinya para penyihir Jujutsu harus merasakan sendiri energi negatif tersebut seperti halnya kemarahan, kesedihan, kesakitan, dan ketakutan, sementara disaat bersamaan mereka juga harus fokus mengendalikan energi tersebut untuk melakukan serangan.
3. Teknik Kutukan yang Kuat Memerlukan Pengorbanan
Para Penyihir Jujutsu memang memiliki kekuatan yang dahsyat, tetapi untuk sebuah teknik kutukan yang kuat memerlukan pengorbanan yang juga sama besarnya. Teknik kutukan kuno yang diajarkan keluarga penyihir Jujutsu kepada keturunan mereka, dapat memiliki dampak yang berlebihan bagi penggunanya.
Salah satu contohnya ada Inumaki Toge, yang memiliki teknik kutukan untuk mengendalikan orang lain dengan perintah suaranya. Namun, jika Inumaki terus memaksakan diri untuk menggunakan teknik tersebut, maka hal itu dapat merusak tenggorokannya dan menyebabkan dirinya batuk darah. Begitu juga dengan Kamo Noritoshi, yang jika terlalu sering menggunakan teknik kutukan manipulasi darah, maka akan menyebabkan dirinya anemia atau kekurangan darah.
2. Keluarga Besar Penyihir Jujutsu itu Kejam dan Haus Kekuasaan
Keluarga besar penyihir Jujutsu memainkan peranan yang penting dalam masyarakat, kebanyakan dari mereka bisa dibilang kejam dan haus kekuasaan. Mereka mengincar kekuasaan dengan segala cara, dan akan menolak siapa pun yang tidak memiliki pandangan yang sama dengan mereka. Ada tiga keluarga besar yang terkuat di semesta Jujutsu Kaisen, yaitu Gojo, Zenin, dan Kamo.
Salah satu yang merasakan kekejaman dari keluarga besar penyihir Jujutsu ini adalah Zenin Maki. Energi kutukannya yang lemah membuatnya diperlakukan sebagai seorang pelayan oleh keluarga Zenin. Maki kemudian meninggalkan keluarganya tersebut dan bertekad untuk menjadi penyihir Jujutsu dengan caranya sendiri.
1. Penyihir Jujutsu Terkadang Harus Membunuh Manusia
Meski para penyihir Jujutsu memiliki tugas untuk melawan makhluk kutukan demi melindungi manusia. Namun, bukan berarti manusia akan benar-benar aman. Jumlah kematian akibat makhluk kutukan selalu terjadi, terkadang beberapa di antara mereka ada yang tertangkap, kemudian diubah menjadi makhluk kutukan.
Penyihir Jujutsu bisa berhadapan pada situasi yang mana mereka harus membunuh manusia. Orang yang dapat mengubah manusia menjadi makhluk kutukan tersebut adalah Mahito. Jika sudah terkena kekuatannya, mustahil untuk mengembalikan mereka menjadi manusia lagi.
Ketika Mahito menyerang Itadori Yuji dengan menggunakan manusia yang telah berubah menjadi makhluk kutukan, Itadori Yuji akhirnya dihadapkan pada situasi dimana ia harus membunuh manusia. Itadori bahkan kehilangan teman barunya, Junpei, yang juga telah berubah menjadi makhluk kutukan.
Sumber: CBR