KANAU
Home J-Life Guru di Jepang Diberhentikan karena “Tidur” dengan Salah Satu Siswanya

Guru di Jepang Diberhentikan karena “Tidur” dengan Salah Satu Siswanya

Kanau.org – Seorang guru di Jepang diberhentikan dari pekerjaannya karena tindakan tidak terpuji. Insiden ini terjadi di kota Hiroshima, Jepang.

Dewan Pendidikan kota Hiroshima di Jepang memberikan sanksi dan memberhentikan seorang oknum guru wanita berusia 20-an yang bekerja di sebuah sekolah di wilayah tersebut.

Guru tersebut diberhentikan, disebabkan telah mengundang seorang anak laki-laki di bawah usia 18 tahun ke rumahnya, dan melakukan tindakan tidak senonoh beberapa kali.

Kana Kojima – Nande Koko ni ga Sensei

Guru yang dijatuhi sanksi dan diberhentikan pada 16 September tahun lalu. Seseorang yang berusia dua puluh tahunan dan bekerja di sebuah sekolah di kota Hiroshima pada saat itu. 

Menurut Dewan Pendidikan kota Hiroshima antara bulan Juli dan Agustus tahun lalu. Guru tersebut (pada saat hukuman dijatuhkan) yang mengetahui bahwa siswanya masih berusia di bawah 18 tahun, mengundang siswa tersebut ke rumahnya beberapa kali dan melakukan tindakan tidak senonoh dengannya.

Tindakan guru tersebut diketahui oleh wali murid, yang kemudian berkonsultasi dengan pihak sekolah, dan guru tersebut diinterogasi oleh Dewan Pendidikan. Di sana, dia berkomentar,

“Saya sangat menyesali, tindakan saya yang tidak pantas sebagai seorang guru. Saya menyesal, telah menyebabkan masalah bagi semua orang yang terlibat.”

Dewan Pendidikan sendiri berkomentar,

“Kami meminta maaf karena telah merusak kepercayaan anak-anak, orang tua, dan masyarakat. Di masa depan, kami akan berusaha untuk mencegah insiden seperti ini terulang kembali dengan memastikan bahwa guru dan staf memenuhi kewajiban disiplin mereka secara ketat.”

Terakhir, Dewan Pendidikan menjelaskan bahwa penundaan dalam mengumumkan hukuman tersebut disebabkan oleh keinginan yang kuat dari orang tua siswa korban.

Berita tentang seorang guru yang diberhentikan ini, tentu saja menarik perhatian dan komentar di berbagai forum daring di Jepang:

“Saya tidak mengerti, siapa yang menjadi korban?

“Mengapa tidak ada foto atau nama guru tersebut? Saya ingin melihatnya.”

“Jika guru itu cantik, seharusnya tidak ada yang menuduhnya.”

“Dan di mana seruan untuk kesetaraan? Bukankah wanita ini seharusnya dipenjara?”.

“Saya harus mengakui bahwa saya cemburu, tidak peduli apakah guru itu cantik atau jelek”.

“Jika yang berhubungan dengan siswa di bawah umur adalah seorang pria, dia akan dipenjara. Namun, karena yang melakukan hubungan adalah seorang wanita, dia hanya dipecat.”

Sumber: Somoskudasai

Comment
Share:

Ad

Bagikan: