Kanau.org – Penciptaan langit dan di bumi pada miliaran tahun silam menggambarkan betapa padatnya sebuah perencanaan. Langit dapat menciptakan keindahan melalui mata, setiap warnanya pasti menyejukkan hati dan selalu membuat hati penasaran. Bumi dapat menciptakan kenyamanan untuk semua manusia dengan motorik halus dan motorik kasarnya. Sejatinya, setiap gerakan pasti ada tujuan dan ada penjelasan pada gerakan tersebut.
Gerakan bisa dalam arti fisik maupun mental. Gerakan fisik berarti apa yang dikerjakan selalu bergantung kepada anggota tubuh, sedangkan mental berarti apa yang dikerjakan apakah mendapat persetujuan dari otak dan juga hati. Tentunya gerakan harus dilakukan dengan hati-hati agar tak ada misteri yang tertinggal suatu hari nanti.
Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Ruan Mei, seorang peneliti ambisius nan egois. Rangkaian kata-katanya puitis, tetapi perilakunya tidak etis. Ia menyeret orang lain dalam kegagalannya yang tidak manis, hampir membunuh orang tersebut dengan cara yang sadis. Ketika diberi klarifikasi, dia tidak merasa bersalah bahkan seakan menyangkal apa yang telah terjadi. Lalu, seperti apa karakteristik dari salah satu karakter besutan Honkai Star Rail ini? Mari dibahas dalam thread satu ini.
A. Villain Protagonis: Overview
Villain protagonis amatlah berbeda dengan anti-villain. Anti-villain merupakan sifat jahat yang memang dimiliki suatu karakter dari awal cerita, tetapi ia memiliki tujuan mulia di balik sifat jahatnya tersebut. Sedangkan villain protagonis merupakan sifat jahat yang dimiliki suatu karakter dari tengah cerita, padahal ia memiliki sifat baik dari awal cerita. Disamping itu semua, villain protagonis memiliki tujuan mulia dibalik sifat jahatnya tersebut.
Keduanya memiliki sifat atau tindakan yang cenderung dianggap tidak etis atau bahkan jahat oleh norma sosial atau moral. Kendati demikian, kreator cerita sering kali mengeksplorasi sisi yang lebih kompleks dari karakter semacam ini dan dapat menggambarkan perjuangan internal atau konflik moral yang dialaminya agar para pembacanya dapat memaklumi mengapa mereka bisa sampai sejahat itu.
Berangkat dari penjelasan di atas, disimpulkan bahwa anti-villain merupakan tokoh yang murni jahat demi menggapai tujuan mulianya. Sedangkan villain protagonis sendiri merupakan tokoh baik yang secara sengaja menjadi jahat demi menggapai tujuan mulianya.
Beberapa karakter anime dengan sifat villain protagonis diantaranya ada Eren Yeager dari Attack on Titan, Lelouch Lamperouge dari Code Geass, Otto Apocalypse dari Honkai Impact 3rd dan Uchiha Itachi dari Naruto. Mereka semua awalnya murni tidak diselimuti oleh kejahatan, namun keadaan memaksa mereka untuk menjadi jahat demi keselamatan orang banyak.
Ruan Mei pantas menyandang title sebagai tokoh villain protagonis karena kepalanya bersifat batu tentang bidang keilmuwannya. Ruan Mei yang para player kenal memanglah baik, namun tidak dengan penelitiannya yang amoral. Jika Ruan Mei terus seperti ini, tidak heran kedepannya akan ada banyak haters meski penelitiannya bermanfaat bagi orang banyak.
Akan ada saatnya saat penelitian Ruan Mei yang amoral tersebut justru bermanfaat bagi orang banyak, ketika The Nameless vs Nanook mungkin? Atau mempercepat akhir dari eternal freeze di Jarilo-VI khususnya Belobog menggunakan ilmu yang ia punya? Semoga saja.
B. Honkai Star Rail: Overview
Gim ke-6 besutan dari miHoYo ini merupakan salah satu game bergenre turn-based paling terkenal di jagat maya, juga nyata. Dirilis pada 26 April 2023, game ini mendapat sambutan hangat sampai-sampai berhasil menyabet berbagai penghargaan bergengsi. Salah satunya adalah The Game Awards tahun 2023, Honkai Star Rail berhasil menyabet juara ke-1 sebagai gim mobile terbaik. Padahal gim ini hanya bergenre turn-based, namun bisa mengalahkan gim mobile populer lainnya yang sebagiannya bergenre open world.
Bansos dalam game ini amatlah melimpah, mengikuti jalan kakaknya, Honkai Impact 3rd, yang sama-sama sering membagi bansos kepada para player-nya. Amatlah wajar karena developer-nya sendiri menginginkan franchise Honkai memiliki sayap lebih lebar ketimbang sebelumnya, apalagi mereka berhasil berada di titik ini karena Honkai Impact 3rd.
User Experience dan User Interface di sini juga enak dipandang, mengikuti jalan kakaknya, Genshin Impact, yang sama-sama memiliki pemain aktif terbanyak untuk gim mobile. Amatlah wajar karena game ini memiliki banyak pemain, karena sebagian besar pemainnya merupakan pemain Genshin Impact dan diikuti oleh pemain Honkai Impact 3rd. Tak ayal ketika ada event dan karakter dengan kit yang detail, mereka dapat langsung memahaminya karena UI dan UX yang enak dipandang.
Adapun dari segi gameplay-nya, cukup untuk menekan salah satu dari 2 ikon dalam layar. Turn-based sendiri mengedepankan proofreading dan strategi, sehingga yang dibutuhkan hanyalah mengkombinasikan kedua hal tersebut. Spesifikasi yang dibutuhkan pun tidak sebegitunya tinggi, minimal smartphone dengan MediaTek Helio G99 saja sudah lebih dari cukup untuk menjalankan game ini.
Bahkan game ini bisa dimainkan secara smooth dengan budget di bawah 2 juta. Kalian cukup mempertimbangkan smartphone second dengan Dimensity 700 atau smartphone baru dengan Helio G99, seperti itel P55 dan Infinix Note 30. Selama grindingnya lancar, dijamin dapat menikmati berbagai karakter dan alur cerita game ini. Maka dari itu, sering-seringlah untuk memeras crystal jade kalian sampai kering-kerontang.
C. Ruan Mei: Akar Kontroversial
A-Ruan merupakan namanya, bukanlah Ruan Mei. Sejatinya, nama tersebut adalah nama alternatif gabungan nama ayah dan ibunya, sebagai bentuk penghormatan mereka dalam kehidupannya. Bentuk penghormatannya yang lain kepada orang tuanya adalah ia meneruskan perjuangan sang ibu, yaitu meneliti histori kehidupan yang nantinya menjadi sebab utama Ruan Mei merupakan tokoh fiktif kontroversial.
Ruan Mei merupakan seorang ilmuwan yang rupawan, elegan dan selalu penasaran tentang asal usul kehidupan. Beliau termasuk anggota ke-81 dari kelompok ilmuwan semesta dalam verse Honkai Star Rail, Genius Society. Ini mengindikasikan bahwa beliau termasuk ke dalam spesies berumur panjang, mengingat usia dari anggota ke-83, Herta, sudah 400 tahun.
Mengingat usianya yang di atas 400 tahun, dapat dipastikan perempuan elegan satu ini merupakan bagian Xianzhou Alliance. Namun, belum diketahui apakah beliau merupakan penduduk asli dari Xianzhou Luofu, Xianzhou Yaoqing, Xianzhou Cangcheng, Xianzhou Zhuming, Xianzhou Yuque, atau Xianzhou Fanghu? Hal ini tetap menjadi misteri sampai bio tentangnya di-update lebih detail ke depannya.
Ruan Mei tumbuh dalam keluarga pecinta sains bidang histori kehidupan, mengingat ibunya merupakan seorang ilmuwan sekaligus inspirator baginya. Sejatinya, Ruan Mei sadar akan perbedaan kecil dalam hal cinta, namun pemahamannya tentang cinta semakin ke sini malah makin ke sana.
Orang tua mereka sering bertengkar namun tetap mempertahankan rumah tangganya, sehingga memunculkan luka batin yang tak akan pernah sembuh hingga kini. Karena itulah beliau sering melakukan kesalahan, namun terus dilakukan sampai sekarang karena pemakluman atas orang di sekitarnya.
Akibat pertengkaran orang tuanya, Ruan Mei menjadi perempuan keras kepala seperti yang kita lihat pada companion quest darinya. Ruan Mei diperkenalkan pertama kali oleh Herta sebagai partner kerjanya untuk pengembangan Simulated Universe, meski beliau usil dengan menambahkan fitur tersembunyi tanpa persetujuan Herta dan Screwllum.
Secara garis besar, karakteristik Ruan Mei sudah ditampilkan dalam berbagai trailer dan artikel tentangnya. Berbagai player sudah memberi stigma kepadanya, memperkuat karakter perempuan satu ini sebagai villain. Hoyoverse sukses meracik bagaimana penampilannya, karakteristiknya hingga berbagai aspek kecil yang dapat diarahkan sehingga mampu menampik emosi player-nya untuk membenci Ruan Mei termasuk penulis sendiri. GGWP, Hoyoverse!
D. Ruan Mei: Villain Protagonis
Tendensius
Sebagai ilmuwan bidang histori kehidupan, Ruan Mei justru mempertanyakan bagaimana emanator bisa ada. Menurutnya, emanator masih belum memiliki kejelasan dalam latar belakangnya dan emanator tidak memiliki tanggal pasti kapan mereka diangkat menjadi aeon.
Perempuan satu ini justru berpikir sosok emanator yang lebih primitif dan murni dibanding path lainnya, dan ia justru menemukan jawaban bahwa Tayzzyronth sebagai emanator paling murni dengan bermodalkan Simulated Universe. Padahal ia terlibat besar dalam konstruksi Simulated Universe: Swam Disaster, namun ia justru tidak melihat detail kecil mengapa Tayzzyronth bisa musnah?
Dalam salah satu dialog Simulated Universe: Swarm Disaster, terlihat jelas bahwa Tayzzyronth musnah karena diserbu oleh banyak aeon. Dengan demikian, seharusnya Ruan Mei menjawab aeon yang lebih primitif dari Tayzyyronth. Seperti Ena, Qlipoth, Fuli atau HooH. Bahkan Akivili juga ikut andil dalam musnahnya Tayzzyronth.
Untuk memenuhi tendensinya, Ruan Mei justru meminta Stelle untuk membereskan masalahnya (memusnahkan emanator The Propagation, Skaracabaz) dan lanjut ia mengatakan bahwa ia bersedia membantu jika dibutuhkan. Masalahnya adalah, Ruan Mei tidak diperlihatkan memiliki kekuatan supranatural khusus sama sekali.
Bagaimana ia mampu membantu Stelle sedangkan ia begitu, apakah dengan sesuatu yang dapat menenangkan kesadaran seperti dalam trailer-nya? Sayangnya itu tidak akan membantu sama sekali, justru membuat pusing kepada dirinya sendiri juga orang sekitarnya.
Malah masalah ini ditangani oleh orang dari Intelligentsia Guild, Dr. Ratio. Dr. Ratio curiga ketika mampir ke Seclusion Zone, dan benar saja ia justru langsung menemui akar masalahnya dan meminta Stelle untuk segera ke sarang Skaracabaz. Beruntungnya, Skaracabaz hanya mampu bertahan selama 56 detik sehingga Stelle hanya mengalami luka ringan saja.
Lebih kocaknya lagi, Ruan Mei tidak tahu menahu soal Dr. Ratio, membuatnya seakan-akan masa bodoh akan bersosialisasi dan hanya memikirkan penelitian tidak masuk akalnya itu. Ditambah ketika Stelle menemui Ruan Mei langsung karena jengkel atas perbuatannya, perempuan elegan satu ini tak memiliki rasa bersalah sedikit pun dan menganggapnya angin lalu.
Benar jika ia meminta maaf tepat di depan matanya, namun gesturnya tidak demikian. Bahkan Ruan Mei mengaku tak pandai berkomunikasi sehingga akan dilanjutkan pada sub-bahasan kedua, manipulatif.
Dan begitulah nilai minus ketika kita memiliki sifat tendensius jika melihat perbuatan Ruan Mei dalam sub-bahasan ini. Kurangnya objektivitas sehingga dapat mengambil konklusi yang salah, kurang terbuka terhadap sosial masyarakat sehingga dapat memicu konflik dan menghambat komunikasi. Jadi, janganlah jadi manusia bertendensi tinggi, karena dapat merugikan dirimu juga orang di sekitarmu.
Baca juga : Intip 3 Karakter Playable Baru di Honkai Star Rail 2.0
Manipulatif
Dalam nukilan companion quest Ruan Mei, ia mengaku tak pandai berkomunikasi. Faktanya, ia memahami betul bagaimana berkomunikasi dengan baik jika melihat nukilan dialog pada foto di atas. Kata-katanya amatlah persis seperti Otto Apocalypse dari Honkai Impact 3rd, mengaku tak pandai berkomunikasi namun bisa mengendalikan orang dengan penelitiannya sehingga orang-orang bersimpatik dan ingin membantunya meski ujung-ujungnya bad ending.
Lihat saja bagaimana ia, orang Xianzhou, memilih Seclusion Zone sebagai tempat penelitiannya dan bukannya salah satu kapal dari Xianzhou Alliance? Perempuan elegan ini bisa saja meminta sponsor dari Asta dan Asta meminta hasil penelitian yang lengkap darinya. Alih-alih demikian, Ruan Mei justru menumpang salah satu kabin di stasiun Herta sebagai tempat penelitiannya, padahal ilmu pengetahuan di Xianzhou lebih maju ketimbang stasiun Herta.
Pada awal companion quest, Ruan Mei meminta sesuatu kepada Stelle. Awalnya Stelle hanya tahu bahwa ada masalah kecil di Seclusion Zone dan ia terlalu sibuk oleh rapatnya dengan Herta dan Screwllum, sehingga beliau meminta Stelle untuk membereskan masalah kecil tersebut. Namun bukannya masalah kecil, malah masalah besar yang langsung Stelle hadapi. Jelas Stelle jengkel karena ia merasa dibohongi oleh peneliti Genius Society ini, terlihat jelas dari gesturnya seperti foto di atas.
Ruan Mei juga mengaku bidang histori kehidupan merupakan bidang yang sama sekali ia tak pahami. Sejatinya kalau orang kebingungan, seharusnya bertanya kepada ahlinya atau perbanyak literasi. Namun lihatlah kelakuan perempuan elegan satu ini, justru menggunakan literasi atas Swarm Disaster sebagai literatur utama dalam menggali bidangnya. Blundernya ini membuka mata player sehingga memberi stigma kepadanya.
Bukannya bertanggung jawab, ia malah menyuruh orang dan menyebutnya sebagai asisten. Padahal Ruan Mei sendiri bilang bahwa ia senang melakukan sesuatu jika ia sendirian dan dalam keadaan sepi, tetapi fakta berkata tidak. Ditambah setelah kejadian itu berlalu, ia malah mengoceh tentang Skaracabaz secara detail. Padahal yang Stelle butuhkan ialah klarifikasi, bukan eksplanasi.
“Air Tenang, Menghanyutkan”, seperti itulah gambaran Ruan Mei sebagai seorang manipulator. Kemampuan komunikasinya justru digunakan untuk hal-hal tidak baik, meski pengolahan kata-katanya amatlah halus. Akan lebih baik jika Ruan Mei mau bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, sehingga ia dapat berpikir lebih objektif dibanding saat ini.
Pasif Bersosialisasi
Apakah kalian tahu fitur spesial dengan potret Ruan Mei yang sedang menawarkan kue kepada partisipan Simulated Universe? Sebenarnya fitur tersebut tidak ada dan belum mendapat persetujuan dari Herta, Stephen dan Screwllum. Namun, ia tanpa izin memasukkan fitur tersebut demi keuntungannya sendiri juga para partisipan.
Dan ketika fitur tersebut memiliki masalah, Ruan Mei menampiknya dengan berkata: “Ini mungkin kesalahan sistem yang terisolasi”. Karena hal tersebut, Herta dan Screwllum hanya bisa terdiam tak memberi respon apa-apa. Ilmuwan jenius ini meminta Stelle agar menunggu di luar terlebih dahulu, sembari beliau membereskan bug tersebut.
Boleh kita menambahkan sesuatu dan sesuatu tersebut dapat menguntungkan orang banyak, namun ada baiknya dikomunikasikan terlebih dahulu agar dipelajari plus minusnya. Karena jika itu tidak dilakukan, yang ada malah bikin susah sendiri juga rekan kerja kita. Seringlah bersosialisasi agar membangun komunikasi yang baik agar kita lebih hati-hati suatu hari nanti.
Di akhir companion quest Ruan Mei, Stelle secara tidak langsung membentak Ruan Mei karena sifatnya terhadap hasil eksperimennya. Karena hal itu, Ruan Mei mencoba menenangkan Stelle terlebih dahulu dan perempuan Xianzhou ini segera menyadari bahwa ia merasa bersalah kepada Stelle.
Ruan Mei kembali ke Seclusion Zone, mencoba melihat hasil eksperimennya sendiri. Dia menyadari betapa imutnya mereka sehingga Ruan Mei mencoba membuka diri bersosialisasi dengan mereka. Namun tidak ia lakukan, karena Ruan Mei telah gagal untuk menerima kenyataan hasil eksperimennya bukanlah yang terbaik.
Anggota Genius Society ke-81 ini berkata bahwa mereka tidak bisa membedakan apakah cinta ini adalah persahabatan, romansa atau cinta keluarga. Cinta memang abstrak dan tidak perlu didefinisikan, namun harus dirasakan. Jika memang mereka tidak bisa membedakan cinta, lantas mengapa mereka menangis karena tidak ada sosok Ruan Mei disisi mereka?
Beliau mengaku tidak bisa membedakan cinta, tetapi malah mengunjungi mereka? Bagus sih kalau begitu, menunjukkan perempuan rupawan ini masih memiliki hati dibalik sifatnya yang dingin. Sejatinya, ia tetap tidak bisa mengutarakan perasaannya sendiri karena tidak memiliki orang untuk diajak berkeluh kesah lele berulah. Ruan Mei hanya butuh dorongan agar ia bisa bersosialisasi, sehingga ia mampu mengutarakan perasaannya baik pribadi maupun hasil eksperimennya.
Meski hal yang menurutnya kejam sekali pun, ia harus tetap bercerita setidaknya kepada Herta atau Screwllum agar mereka dapat memberi resolusi atas permasalahan tersebut. Bahkan ketika mereka belum mampu memberi resolusi, setidaknya mereka memahami rasa sakit yang Ruan Mei alami sebagai manusia.
E. Konklusi
Ruan Mei berhasil menampik stigma para player terhadapnya. Pengembangan karakter seperti ini harus diteruskan sampai titik akhir, mungkin sampai The Nameless vs Nanook? Karena penelitian yang dilakukan olehnya sebenarnya amatlah besar manfaatnya.
Hanya saja karena Ruan Mei yang terlalu kepo, justru bersifat destruktif bagi rekan kerjanya hingga memiliki kemungkinan kehancuran bagi stasiun Herta. Perempuan elegan ini terlalu egois, hingga menugaskan dan mengorbankan seseorang yang tidak tahu apa-apa.
Perempuan rupawan ini juga manipulatif, bahasanya bersifat nifaq kalau dibahasaarabkan. Apa yang dalam hati, tidak sesuai dengan apa yang diucapkan juga fakta lapangan. Mengaku kemampuan komunikasinya tidak sebegitunya bagus, namun mampu merangkai kata-kata seperti alur cerita yang mulus.
Perempuan ini juga seharusnya bisa bersosialisasi, karena ia mampu berkomunikasi dengan baik. Hanya saja kepalanya memang batu, terlalu fokus dengan idealismenya sehingga lupa akan realita. Padahal manusia selamanya akan menjadi makhluk sosial, tidak ada utopia di dalamnya.
Begitulah nikmat dari Tuhan Maha Kuasa, begitu sempurna menciptakan manusia yang amat kompleks sehingga mampu beradaptasi dengan situasi yang kompleks pula. Manusia tidak akan bisa mampu menyamai ciptaan Tuhan, karena ilmunya saja dari Tuhan. Jadi, syukuri apa yang dipunya dan fokus untuk upgrade diri agar menjadi pribadi yang mandiri, mampu beradaptasi, mampu bersosialisasi serta mampu memahami masalah secara rinci.