#1 Your Trusted Business Partner

[Ngopini] Kisah Naruto Lebih dari Cerita “Zero to Hero” Biasa

HiddenApple

Kanau.org – Naruto merupakan manga yang rilis pada tahun 1999 di Weekly Shonen Jump. Lewat goresan tintanya, Masashi Kishimoto menuangkan semua visinya pada cerita ini.

Naruto menjadi karya yang cukup fenomenal dibuktikan dengan kesuksesan manga ini sampai mendapatkan sekuelnya dan adaptasi anime.

Manga dengan genre action, adventure, dan fantasy, ini berhasil menarik banyak perhatian khalayak umum. Hal ini dikarenakan cerita dari Uzumaki Naruto, sang protagonis yang menginspirasi.

Cerita perjalanan dari Uzumaki Naruto, memiliki segudang makna yang mendalam. Kendati demikian, banyak sekali paradigma yang menitikberatkan cerita Naruto sebagai kisah “Zero to Hero” Atau kisah pantang menyerah mencapai mimpi semata. Memang tidak salah, tetapi makna dari Naruto jauh lebih itu.

Makna sebenarnya dari perjalanan Naruto

Perjalanan hidup Naruto Uzumaki, ciptaan Masashi Kishimoto, bukan sekadar narasi seorang yang tumbuh dari nol menjadi pahlawan. Naruto adalah lebih dari sekadar zero to hero. Ia adalah cerita tentang seseorang yang memutus siklus kebencian dan memberi pengaruh pada orang lain melalui pengalamannya.

Pertarungan Naruto melawan Gaara, Pain, Sasuke, Obito, dan Madara memiliki benang merah yang sama: sebuah perjalanan yang terjebak dalam jurang kebencian. Naruto tidak hanya menjadi penyelamat, melainkan sosok yang berhasil lepas dari belenggu siklus kebencian itu sendiri.

Meski memiliki alasan untuk membenci Masyarakat Konoha, Naruto memilih jalan yang berbeda. Sementara Sasuke terperangkap dalam siklus kebencian, Naruto menyadari bahwa balas dendam hanya akan menularkan kebencian lebih lanjut kepada orang lain.

Pain, sebagai karakter antagonis, bukan hanya menjadi alasan Naruto menggapai wujud Sage, tapi juga menjadi cerminan bagaimana Naruto berhadapan dengan ideologinya sendiri. Pertarungan melawan Pain menggambarkan kebimbangan Naruto terhadap idealismenya, menyadari bahwa apa yang dilakukan Pain sebenarnya adalah bentuk balasan atas kekejaman dunia.

Baca juga: Naruto X Boruto Ultimate Ninja Storm Connections, Perang Dunia Ninja 5 akan Dimulai? 

Naruto bukan hanya pekerja keras seperti Rock Lee. Dia mampu keluar dari siklus kebencian, memilih jalan yang terkesan naif namun paling dewasa baginya. Perhatikanlah, Gaara, Sasuke, Pain, Obito, Madara, atau bahkan karakter baik seperti Tobirama. Mampukah mereka dengan mudah keluar dari siklus kebencian? Naruto menjalin hubungan dinamis dengan para antagonisnya.

Pesan yang ingin Kishimoto sampaikan adalah tentang mengatasi dan berdamai dengan kebencian, bukan memilih jalan mudah dengan terus terjebak dalam lingkaran kebencian yang hanya membawa pada kehidupan yang tak bahagia.

Di era saat ini, tema utama dari Naruto sangat relevan. Ketika dibenci, Naruto merasa bertanggung jawab. Dia memahami bahwa memberikan cinta kepada yang kita benci mungkin bisa merubah dunia dan membawa kita keluar dari siklus kebencian. Naruto adalah sosok dewasa yang berhasil keluar dari siklus kebencian itu sendiri.

Bagikan:

[addtoany]

Related Post

Butuh informasi lebih lanjut atau ingin berdiskusi dengan tim KANAU?