Kanau.org – Modern ini, bukan menjadi hal yang sulit bagi seseorang mendapatkan hiburan. Akses yang lebih mudah dengan bantuan teknologi membuka banyak pilihan terutama bacaan. Berbagai genre dan bentuk bacaan dengan mudah dapat kita temukan hanya bermodalkan smartphone. Bacaan yang cukup diminati terutama kalangan muda saat ini salah satunya yaitu manga.
Selain manga, Kanauzen di sini mungkin tidak asing juga dengan manhua dan manhwa, bukan? Nah, Kanauzen sendiri tahu tidak apa perbedaan di antara ketiganya? Kalau belum tahu, penulis di sini kebetulan punya beberapa cara yang bisa dipakai Kanauzen untuk mengidentifikasikannya. Apa saja caranya? Yuk, kita simak rangkuman di bawah ini!
Pemahaman Umum
Dari segi pengertiannya, manga, manhua, dan manhwa memiliki makna yang sama yaitu “Gambar tidak beraturan” atau ” Impromtu Drawing “. Bukan tanpa sebab ketiganya memiliki arti yang sama. Manga sendiri pada awal mulanya hanya kumpulan gambar hewan yang digambar oleh berbagai artis yang disebut Chōjū-giga. Ketika bangsa Eropa, terutama Amerika, berhubungan dengan Jepang, mereka membawa serta Komik Amerika. Komik inilah yang kemudian mempengaruhi lahirnya manga hingga menjadi seperti saat ini.
Manhwa mulai diperkenalkan bersamaan dengan masa pendudukan Jepang di Korea (1910-1945). Manga yang dibawa oleh tentara Jepang kemudian mempengaruhi lahirnya kreator Korea pada masa itu. Selama masa pendudukan Jepang hingga tahun 1950-an, “manga” digunakan untuk menyebarkan propoganda tentang ajakan perang dan ideologi. Pengaruh perubahan pengucapan manga oleh penduduk Korea kemudian menjadikannya hingga kini disebut manhwa. Meski sempat tenggelam akibat kebijakan sensor yang ketat pada tahun 1960-an, Manhwa kembali booming ketika muncul publikasi manhwa digital di Korea yang disebut webtoon.
Tidak berbeda jauh dengan manhwa, manhua juga merupakan hasil pengaruh dari manga yang dilokalisasi saat penduduk Jepang di Tiongkok. Pada awal abad ke-20, manhua diperkenalkan secara bersamaan dengan proses pencetakan litograf (pencetakan menggunakan plat besi sebagai media transfer). Sama seperti manhwa, manhua tenggelam karena kebijakan sensor pada masa Revolusi Tiongkok. Akibat dari kebijakan ini nantinya melahirkan webcomic beberapa tahun kemudian.
Dari Bahasa yang Dipakai
Dilihat dari segi bahasanya, kita dapat mengatakan bahwa manga adalah “komik” berbahasa asli Jepang, manhwa adalah “komik” berbahasa asli Korea, dan manhua adalah “komik” berbahasa asli Mandarin. Jika dirasa sulit karena kita pada umumnya membaca versi terjemahan, Kanauzen bisa melihat dari nama tokoh yang dipakai. Unsur dari nama seperti penambahan panggilan pada akhir nama karakternya dapat menjadi petunjuk dari mana asal karya tersebut.
Jadi, jika kita menemukan suatu “komik” berbahasa Jepang, apakah bisa disebut manga? Eits, belum tentu. Ternyata banyak manga yang memiliki bahasa asli bukan Jepang melainkan Inggris yang disebut dengan OEL manga. Bahkan tidak jarang OEL manga ini memiliki penerbit yang merupakan penerbit terkenal manga Jepang (walaupun penerbit manga tersebut memang dikhusukan di wilayah Eropa dan Amerika saja).
Baca juga: Anime vs Manga: Mana Yang Lebih Baik
Dari Segi Art Style
Jika dari bahasa masih abu-abu, kita dapat melihat dari segi art style-nya. Manga memiliki art style hitam putih, desain karakter yang disebut “moe”: memiliki mata besar, mulut kecil, serta ekspresi yang lebih ditonjolkan. Selain itu, susunan panel dari manga disusun per lembar karena terbitan utamanya berbentuk buku serta arah bacanya dari kanan ke kiri.
Manhua dan manhwa umumnya memiliki desain karakter yang lebih realistis jika dibandingkan dengan manga. Selain itu karena sering di terbitkan di media digital, manhua dan manga dibuat memiliki warna dan panel yang menyatu tersusun atas kebawah untuk memudahkan pembaca saat membaca di telepon genggam. Yang membedakan keduanya ketika diterbitkan di media fisik di mana Manhwa disusun dari kiri ke kanan dan manhua sama seperti Manga.
Namun, tidak jarang kita menemukan manhua atau manhwa yang menggunakan pewarnaan hitam putih dan desain karakter yang “anime” seperti manhua hitam putih King Of Avatar dan manhwa desain “anime” God of Highschool. Jadi dari art style saja terkadang masih belum bisa jadi patokan mana manga, manhua, dan manhwa.
Dari Plot Cerita Umum
Kalau dari bahasa dan art style masih belum menemukan penjelasannya, kita dapat melihat plot ceritanya. Tergantung dari demografi dan genrenya, manga memiliki plot cerita yang cukup beragam seperti shonen, seinen, shoujo, dan josei dengan gabungan variasi tema yang menyusunnya. Hal yang cukup umum dalam manga yang menjadi ciri khas mereka adalah unsur Budaya Jepang yang sering diselipkan dalam cerita. Misalnya saja festival budaya dalam tema sekolah, festival kembang api dalam tema romansa, ataupun karakter atau peralatan samurai dalam tema fantasi dan aksi.
Manhua dan manhwa tidak memiliki demografi yang jelas dan umumnya dibedakan hanya dari tema atau genre yang dipakainya. Untuk manhua, tema yang sering dipakai adalah tema Kerajaan, kultivasi, dan martial art. Untuk Manhwa, sering kita temukan tema Dungeon dan Ranker, boss mafia otome, ataupun revenge. Mungkin, dari segi plot inilah cara paling mudah membedakan Manga, Manhua, dan Manhwa. Namun, cara ini terkadang tidak bisa dipakai terutama untuk jenis karya avant-garde dan historis seperti manga Vinland Saga.
Dari Platform Awal Penerbitan
Masih bingung cara membedakannya? Cara terakhir yang bisa dicoba Kanauzen adalah dengan melihat di mana karya tersebut diterbitkan. Manga umumnya diterbitkan dalam bentuk fisik seperti majalah atau buku. Tergantung dari penerbitnya, jadwal terbit dari manga cukup beragam seperti mingguan, bulanan, atau dua bulanan. Versi digitalnya juga akan mengikuti format dari bentuk fisiknya saat diterbitkan berupa susunan lembaran halaman. Untuk manga yang berasal dari webcomic mungkin lebih fleksibel perihal jadwal terbitnya, tetapi format yang dipakai masih tetap sama seperti bentuk manga yang terbit fisik.
Manhua dan manhwa umumnya terbit dalam bentuk digital dan dikenal dengan sebutan “webtoon“. Format dalam webtoon akan menyuguhkan satu halaman panjang yang akan terus terhubung setiap kita menggesernya ke bawah per chapter-nya. Selain itu, tidak jarang didalam manhua atau manhwa kita menemukan panel yang dianimasikan dan interaktif serta memiliki pengiring musik sepanjang chapternya atau ketika mencapai panel tertentu.
Kesimpulan
Jika kita menilik kembali awal mula munculnya istilah manga, manhua, dan manhwa, kita akan melihat sebuah fakta bahwa ketiganya tidak lain hanyalah sebutan untuk “komik” di Jepang, Korea, dan Tiongkok.
Walaupun sama sama “komik”, ketiganya tetap memiliki ciri khas karena perbedaan budaya dan pasar di ketiga negara tersebut. Dengan mendasari dari aspek ini, tiap ciri khas yang menyusun suatu karya tersebut akan memberikan impresi karya seperti apa yang dibuat sang author. Semakin banyak ciri yang mengarah ke salah satu negara tersebut, semakin terlihat perbedaan di ketiganya.
Nah, itu dia beberapa cara membedakan mana manga, manhua, dan manhwa. Menurut Kanauzen, manakah cara diatas yang paling manjur? Tulis jawabannya di kolom komentar dibawah ini ya!