Kanau.org – Attack on Titan atau Shingeki no Kyojin telah berakhir. Perjalanan panjang ini yang dimulai pada tahun 2009 oleh seorang mangaka bernama Hajime Isayama. Awalnya manga ini memiliki art yang kurang baik. Siapa sangka Attack on Titan telah bertransformasi menjadi sebuah kisah yang memukau dan dipenuhi banyak kisah tragis.
Anime ini digarap oleh WIT studio untuk 3 season awalnya dan berganti studio menjadi MAPPA saat masuk final season-nya. Apa saja yang membuat anime ini begitu digemari bahkan sampai disebut anime terbaik untuk beberapa orang? Simak ulasan berikut.
Informasi umum
- Judul : Attack on Titan (Shingeki no Kyojin)
- Japanese : 進撃の巨人
- Type : TV/Special
- Episodes : 87 + 2 Special
- Rilis : Apr 7, 2013 (Season 1), Apr 1, 2017 (Season 2), Jul 23, 2018 (Season 3), Dec 7, 2020 (Final season)
- Studio : Wit Studio (Season 1-3), MAPPA (Final Season)
- Sumber : Manga
- Genre : Action, Drama, Suspense
- Tema : Gore, Military, Survival
- Demografi : Shounen
- Duration : 24 min – 1 jam per ep.
Sinopsis
Berabad-abad yang lalu, umat manusia dibantai hingga hampir punah oleh makhluk raksasa mengerikan yang disebut Titan, memaksa manusia bersembunyi dalam ketakutan di balik tembok yang sangat besar. Apa yang membuat para Titan ini benar-benar menakutkan adalah selera mereka terhadap daging manusia bukan lahir dari rasa lapar, melainkan karena kenikmatan. Untuk memastikan kelangsungan hidup mereka, sisa-sisa umat manusia mulai hidup dalam penghalang pertahanan, sehingga dalam seratus tahun tidak ada satupun titan yang bertemu. Namun, ketenangan yang rapuh itu segera hancur ketika Colossal Titan berhasil menembus tembok yang seharusnya tidak dapat ditembus, menghidupkan kembali perjuangan untuk bertahan hidup melawan kekejian pemakan manusia.
Setelah menyaksikan pembantaian yang mengerikan di tangan para Titan yang menyerang, Eren Yeager mendedikasikan hidupnya untuk pemberantasan mereka dengan mendaftar ke Survey Corps, sebuah unit militer elit yang memerangi Titan tanpa ampun di luar perlindungan tembok. Eren, saudari angkatnya Mikasa Ackerman, dan teman masa kecilnya Armin Arlert bergabung dalam perang brutal melawan para Titan dan berlomba untuk menemukan cara mengalahkan mereka sebelum tembok terakhir ditembus.
Ulasan Anime
Cerita yang berevolusi dari kisah manusia melawan Titan menjadi perang antar manusia
Sepuluh tahun waralaba ini telah berjalan, Attack on Titan menghasilkan sebuah karya yang dapat dikatakan sebagai salah satu karya terbaik sepanjang masa. Kembali pada season 1, Attack on Titan hadir sebagai sebuah cerita tragis dan penuh dengan pembantaian terkait bagaimana manusia berusaha merombak rantai makanan yang dulunya hanya sebatas “ternak” bagi para titan. Cerita ini sangat menarik lewat intensitas yang tiada akhir sepanjang ceritanya berjalan.
Animenya berlanjut pada season 2 dengan cerita dan pace yang tetap sama, cepat tapi lambat pada waktu yang bersamaan. Season 2 menambahkan bumbu misteri dan konspirasi yang membuat penonton bertanya-tanya terkait kelebaran lore dari waralaba ini. Semuanya terus berlanjut dengan formula yang sama tegangnya seperti sebelumnya, meskipun pada season 3 part 1 mendapatkan sedikit penurunan intensitas cerita yang setidaknya berhasil memberikan pemahaman baru pada ceritanya.
Season 3 memiliki 2 part. Part pertama mulai membawa konsep baru, yaitu manusia melawan manusia, dan part kedua adalah konklusi dari bab pertama Attack on Titan. Season ini memberikan sebuah cerita perang yang secara gila-gilaan menguras emosi penonton dan mencampuradukan semuanya dalam satu wadah.
Pada akhirnya, Attack on Titan berubah dari yang dulunya perang melawan titan menjadi perang antar manusia dengan titan sebagai senjata mereka. Kendati demikian, Attack on Titan sampai akhir tidak pernah melupakan visi mereka, yaitu terkait sifat manusia yang serakah dan tentang kebebasan.
Bagaimana dengan ending-nya? Permasalahan muncul ketika unsur cinta ditambahkan pada konklusi. Ini adalah sebuah kesalahan, Attack on Titan tidak pernah mengenal unsur cinta. Setidaknya moral dari Attack on Titan tidak pernah hilang bahkan sampai di akhir, dengan epilog seperti itu, Perang tidak akan pernah berakhir, selama masih ada pemicu utamanya, yaitu manusia.
Isayama berhasil menciptakan karakter penuh dengan dinamika
Hajime Isayama memang seorang jenius. Saking jeniusnya, karakter seperti Eren Yeager yang sebatas bocah tempramental dan tidak peka diubah menjadi seorang iblis yang membawa keputusasaan pada dunia. Eren adalah representasi dari anak korban perang. Mereka dituntut untuk keras meskipun mental mereka sendiri belum siap. Dinamika karakter Eren benar benar memuncak pada saat dia menangis dan meminta maaf pada bocah yang akan menjadi korban dari rumbling-nya sendiri. Dia tidak siap untuk meratakan dunia, dia hanya ingin hidup damai dengan teman temannya, itu saja. Dualisme dari dia juga terlihat jelas pada tiga orang sekaligus, pada Reiner, Mikasa, dan Armin.
Reiner adalah kebalikan dari Eren, bagaimana karakternya ditulis sama indahnya dengan Eren. Saking bencinya dengan ras Eldia, Reiner sampai-sampai mencaci maki teman “seperjuangannya” sendiri.
Saya tidak bisa menjelaskan seluruh karakternya satu per satu, yang jelas Isayama berhasil menyulap banyak hal dari karakter yang dia ciptakan. Dia berhasil menciptakan perasaan iba kepada antagonis, membuat protagonis kita menjadi seseorang yang sama tetapi berbeda, dan membuat karakter yang tak bermakna menjadi sangat bermakna.
Satu-satunya yang disayangkan dalam penulisan karakter di anime ini adalah bagaimana Isayama menghabisi banyak karakter dengan seenak jidatnya, meskipun sangat berdampak pada kelanjutan plotnya nanti.
Visual yang indah, terutama pada detailnya, tapi menjadi kurang semenjak ganti studio
Sangat menyenangkan melihat bagaimana Attack on Titan berevolusi dalam hal memaparkan visualisasi dan animasinya. Lewat pembawaan yang dark, visual dari anime ini selalu dibawa dengan color grading yang gelap agar mengikuti tone yang dibawakan. Meskipun setelah dipegang MAPPA, anime ini memiliki pewarnaan yang lebih cerah. Detail lainnya adalah bagaimana studio WIT membuat desain mata yang bersinar dan detail dengan sangat indah pada beberapa scene. Selain itu, lewat penyutradaraannya yang cemerlang, koreografi dari Attack on Titan tidak pernah mengecewakan dalam beberapa adegan, khususnya pada pertarungan dengan manuver gear mereka yang sangat keren dengan angle yang statis.
Mereka membuat detail background pada dinding dan pedesaan dengan sangat menakjubkan, dan juga berhasil membuat animasi pertarungan antar titan dengan sangat anggun. Masalahnya muncul saat perpindahan tangan ke MAPPA, di mana Titan sekarang memakai CGI yang membuat pergerakannya tidak seleluasa sebelumnya. Selain itu, art style dari karakter mereka juga ikut berubah. Meskipun demikian, permasalahan ini berhasil teratasi seiring berjalannya waktu.
Musik anime ini sangat megah, bagaikan sebuah orkestra, terutama opening yang dibawakan Linked Horizon
Selama 10 tahun, jajaran seiyu telah berhasil melakoni karakter mereka masing masing, khususnya pada Eren dengan Yuki Kaji, Reiner dengan Hosoya Yoshimasa, dan Mikasa dengan Yui Ishikawa. Mereka berhasil membawakan emosi dari setiap karakternya. Mereka berjasa dalam membuat hati penonton menjadi ikut iba pada karakter-karakter tersebut.
Attack on Titan memiliki SFX dari manuver gear dan thunder spear yang cukup satisfying. BGM yang megah bagaikan orkestra dan ada juga yang membawa kesan tragis pada beberapa momen seperti saat pertarungan. Sama halnya dengan insert song-nya, salah satu yang saya sukai adalah Call Your Name yang membawa feel tragis.
Masuk ke sajian utama segmen ini, opening dan ending-nya, semuanya sempurna. Linked Horizon adalah yang paling berkontribusi pada bagian opening song, mulai dari Guren no Yumiya sampai Shinzou Sasageyou. Semuanya adalah sebuah karya seni musik yang dinyanyikan dengan megah lewat instrumen bagaikan orkestra dengan vokal yang lantang sehingga menghasilkan opening yang cocok dengan tema anime ini.
Ada pula opening pada final season yang condong pada tema rock, tetapi favorit saya adalah Red Swan dari Yoshiki feat.HYDE. Lagunya membawa sebuah kesan perpisahan Eren kepada teman-temannya, sangat menyejukkan untuk sebuah cerita tentang peperangan.
Terakhir ending song-nya. Ending song anime ini bisa disebut adalah media spoiler. Selain itu, mereka cukup konsisten dalam visual ending song yang mirip seperti dongeng. Ending favorit saya adalah Akuma no Ko, tetapi jauh dari itu, baik opening dan ending songnya, mereka sebuah banger.
Kesimpulan
Attack on Titan berakhir dengan ending yang sangat kontroversial dan dengan konklusi yang tidak pantas untuk anime ini. Namun pada akhirnya, Attack on Titan tetap sebuah keutuhan yang luar biasa. Lewat tangan Isayama dan penggarapan WIT dan MAPPA studio, anime ini menjadi sebuah waralaba yang fundamental.
Secara ajaib anime ini juga beberapa kali merombak kisah-kisah shounen generik. Entah dalam presentasi cerita, karakter, visual, atau audionya, Attack on Titan tetap merupakan salah satu mahakarya pada animanga dengan cerita yang membumi dan memukau. Saya akan selalu mencintai karya ini, meskipun mereka menutup bukunya dengan akhir yang canggung.
Rating: 9.8/10
Attack on Titan sangat direkomendasikan bagi penonton anime, atau bahkan pecinta flim secara keseluruhan. Anime ini mengandung konsep tema dark fantasy, kisah perang yang membingungkan, serta lore yang sangat panjang. Anime ini setidaknya harus dicoba sekali dalam seumur hidup untuk semua pecinta film dengan tema perang dan dark. Attack on Titan adalah salah satu mahakarya dari animanga.
Bagi yang tertarik menonton Attack on Titan, silakan tonton di situs atau aplikasi yang legal seperti Bstation dan lainnya. Yuk, tunggu apa lagi?