#1 Your Trusted Business Partner

Maquia: Harga Sebuah Keabadian

Kanauzen

Kanau.org – Abadi, siapa yang tidak ingin mendambakannya? Sebuah siklus kehidupan tanpa batasan, tanpa cela, tanpa aturan dan tanpa terikat waktu namun mustahil untuk ada. Semua tidak ada yang abadi secara absolut, hanya Tuhan pemilik dan satu-satunya yang abadi secara absolut. Sesuai dengan firman Tuhan berbunyi:

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ  وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ

Terjemah: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Akan tetapi, keberadaan Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetaplah abadi.” (QS. Ar-Rah}ma>n [55]: 26-27)

Banyak manusia yang menginginkan keabadian, namun tidak paham akan konsekuensinya. Manusia akan melanggar hukum Tuhan, menggunakannya semena-mena dan mengubahnya sesuka hati ketika mereka telah abadi. Manusia yang fana saja sudah berbuat demikian, apalagi yang telah abadi?

Banyak pula dari mereka menginginkan sebuah perbuatan yang dapat mengantarkan mereka kepada keabadian, sebuah kehidupan di bumi dalam jangka waktu amat lama tanpa melihat konsekuensinya. Kendati demikian, mereka tetap pula melakukannya meski sudah di luar nalar manusia.

Maquia Mencium Kening Ariel yang Telah Wafat (Credit: P.A Works)

Mereka perlu diingatkan kembali betapa sia-sia mengejar keabadian, mereka hanya ibarat mengejar fatamorgana di padang pasir. Mencari lautan di tengah- tengah padang pasir, namun hanya bertemu genangan air. Untuk itu, mengejar keabadian pun sama saja mengantarkan mereka kepada kematian, sosok paling familiar di berbagai belahan dunia.

Sebagai pengingat bahwa mengejar keabadian adalah sia-sia, perlu adanya topik utama untuk menjelaskannya. Topik tersebut bersumber dari sebuah anime berjudul Maquia: When The Promised Flower Blooms. Dengan demikian, hadirlah sebuah artikel yang dinamai “Maquia: Harga Sebuah Keabadian”.

A.  Hakikat Maquia: When The Promised Flower Blooms

1.    Informasi

Penduduk Mezarte yang Sedang Berdialog (Credit: P.A Works)

Berbicara tentang anime dan keabadian, ada banyak judul anime dengan elemen keabadian sebagai nilai jualnya. Seperti Fullmetal Alchemist, Castlevania, Fate: Grand Order, Death Note, JoJo’s Bizarre Adventure, Noblesse, Hellsing, The Ancient Magus Bride, dan lain sebagainya. Maquia adalah salah satu dari jajaran anime tersebut.

Anime ini amatlah terkenal di kalangan pecinta anime, karena ceritanya yang bisa diterima banyak orang meski alur ceritanya bisa dibilang berat bagi sebagian penontonnya. Berat karena menggunakan tema medieval dan perang sebagai sajian utamanya. Tak ayal cukup banyak pembaca yang membutuhkan review mendetail dari yang telah menontonnya.

Selain dikenal karena alur ceritanya yang berat, penamaannya terkesan simpel hingga mudah diterima semua kalangan. Anime ini juga merupakan anime orisinal, yang berarti seluruh pembuatan ceritanya bersifat konstan, tidak ada campur tangan siapa pun. Ini membuat seluruh cerita bisa dinikmati tanpa ada cela, tanpa rasa kecewa.

Ditulis oleh Mari Okada, yang juga seorang kontributor untuk Anohana. Melihat kesuksesan anime tersebut sampai-sampai ada animasi perayaan 10 tahunnya, bukan tak mungkin Maquia bisa laku keras karena sajian ceritanya yang memang bagus secara keseluruhan.

Diperkenalkan pada 24 Februari 2018 oleh studio P.A Works, tahun di mana anime mengalami masa transisi alur cerita. Jika sebelum tahun 2018 anime seringkali disajikan dalam bentuk aksi dan pertarungan yang memukau, maka 2018 merupakan percampuran antara keduanya. Banyak juga anime dengan genre aksi, banyak pula anime dengan genre slice of life. Dan ditahun ini pula, salah satu game Open World RPG paling terkenal, Genshin Impact, sedang digarap serius oleh miHoYo.

Adapun anime rilisan tahun itu yang mengadaptasi genre slice of life, di antaranya ada Violet Evergarden, I Want to Eat Your Pancreas, Yuru- camp dan Hinamatsuri. Di sisi lain, ada pula yang mengadaptasi genre aksi, di antaranya ada Attack on Titan Season 3, JoJo’s Bizarre Adventure Part 5, Castlevania, Cells at Work!, Tokyo Ghoul:re, Sword Art Online: Alicization dan Darling In The FranXX.

Hal ini menjadi fakta sejarah bahwa minat para penonton pada tahun 2018, beralih ke hal-hal yang lebih santai agar bisa menyegarkan pikiran mereka dari pekerjaan yang makin ke sini makin memberatkan fisik dan mental mereka.

2. Prolog

Pembantaian Warga Iorph Oleh Utusan Mezarte (Credit: P.A Works)

Memiliki dua tokoh utama saja, tetapi peran mereka dalam menyusun rantai cerita amatlah konsisten dari awal hingga akhir, Maquia dan Ariel. Maquia, seorang perempuan pendek lagi imut, namun dapat hidup dalam jangka waktu amat panjang karena melawan hukum termodinamika. Hal ini dikarenakan Maquia sendiri seorang Iorph.

Iorph merupakan salah satu ras manusia yang bisa dikatakan abadi karena memiliki umur lebih panjang dari manusia mengingat selisih taraf hidup mereka sangat jauh perbedaannya. Karena mereka melawan hukum termodinamika, mereka tidak dapat dimatikan dengan cara apapun selain dibunuh. Entah dibunuh menggunakan persenjataan kimia seperti pestisida maupun persenjataan fisik seperti pedang, senapan dan serangan fisik.

Dalam sisi lain, Iorph memiliki sisi lain keunikannya, memaksa mereka untuk tinggal di tempat terpencil jauh dari peradaban manusia. Mereka memilih pegunungan sebagai tempat tinggal mereka agar menghindari interaksi dengan manusia. Kalau pun ada interaksi dengan manusia, harus Iorph sendiri yang keluar dari tempat tinggalnya dan memilih tempat khusus untuk berinteraksi dengan mereka.

Menyoal interaksi dengan manusia, Iorph berinteraksi dengan mereka dalam jual beli kain. Para manusia menyukai produk kain buatan Iorph karena memang kualitasnya bagus dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama. Dikatakan juga kain tersebut dapat membuat penggunanya tetap sehat walafiat. Itulah sebabnya Iorph lebih memilih kain buatan mereka sendiri, meski mereka sudah abadi.

Selain itu, Iorph memiliki ciri khas dalam fisiknya. Mata mereka semuanya berwarna merah dengan rambut berwarna antara krim dan putih, biasanya rambut mereka lebih dominan krim ketimbang putih. Mereka juga memakai pakaian yang sama, karena mereka memang nyaman atas pakaian yang dibuat dari kain mereka sendiri.

Diceritakan bahwa Iorph hidup dalam kedamaian, menenun kain buatan mereka sendiri dan berdagang demi kelangsungan hidup mereka. Meski mereka beda ras, mereka tetaplah makhluk yang ingin hidup tenang, tak ingin mengganggu dan diganggu siapa pun dan melakukan perputaran ekonomi demi kelangsungan hidup mereka.

Namun semua kehidupan nyaman nan tenang mereka, dirampas oleh tantara dari kerajaan Mezarte, salah satu kerajaan manusia yang haus akan kekuatan seorang naga, meski naga (Renato namanya) yang tersisa di dunia tersebut hanya 5. Namun mereka dengan serakah lagi egoisnya, merampas hak hidup mereka hanya sebatas unjuk gigi kepada kerajaan lain.

Maquia yang sedang terjebak di tempat kerjanya, secara tidak sengaja terbawa oleh salah satu naga yang sedang sekarat, membawanya menjauh dari tempat tinggalnya dan dirinya terjatuh dalam sebuah hutan. Maquia yang melihat tempat tinggalnya dalam kejauhan sudah dilanda kehancuran, memutuskan untuk pergi dari sana selamanya.

Maquia Terbawa oleh Renato ke Hutan Belantara (Credit: P.A Works)

Tidak jauh dari tempat ia terjatuh, ia mendengar tangisan seorang bayi di sebuah tenda yang telah rusak. Di dalam itu pula, ia bertemu Barlow, seorang semi-Iorph yang telah menyamarkan identitasnya demi kelancaran bisnisnya. Setelah berbincang dengan orang itu, Maquia memutuskan untuk mengadopsi anak tersebut dan memberinya nama dengan berbagai pertimbangan, Ariel. Setelah Maquia menamai anak tersebut dengan nama Ariel, alur cerita yang sebenarnya pun dimulai.

3. Sinopsis

Hutan Belantara, Awal Perjalanan Hidup Maquia & Ariel (Credit: P.A Works)

Ariel, manusia biasa yang diadopsi oleh Maquia setelah dia bertemu dengannya secara tidak sengaja. Karena ayah ibunya tewas karena dibunuh, Maquia memutuskan untuk merawatnya, menjadikan dirinya sebagai anak adopsi yang amat ia sayangi sepanjang hidupnya. Maquia memiliki lebih sedikit sorotan dalam film ini ketimbang Ariel. Sebagai manusia fana, Ariel pantas mendapatkannya.

Seiring berjalannya waktu, Maquia tumbuh lebih dekat dengan Ariel, tetapi juga menyaksikan kenyataan bahwa ia tidak akan pernah menua seperti anak manusia lainnya. Sementara itu, dunia di sekitar mereka terus berubah dan perang terus berkecamuk. Maquia belajar tentang arti cinta, kerugian, dan penerimaan dalam perjalanan hidupnya.

Anime ini menggambarkan perjalanan emosional Maquia saat dia mencoba memahami perbedaan antara umur manusia dan Iorph. Dia menghadapi tantangan menjadi ibu bagi seorang manusia, sementara melihat generasi manusia datang dan pergi. Di sisi lain, Ariel tumbuh menjadi remaja yang penasaran tentang identitasnya dan hubungannya dengan Maquia.

Meski kesenjangan usia mereka berdua terlalu jauh, ikatan hati mereka tetap melekat sampai akhir. Maquia makin memahami manusia, baik lebih maupun kurangnya, sehingga Maquia secara sadar lebih banyak sedih ketimbang Bahagia sepanjang hidupnya dengan Ariel. Dengan demikian, Maquia masih belum mampu mematahkan titah dari Racine, tetuanya sendiri, yaitu: “Jika kamu pergi dari Iorph dan telah bertemu dengan orang lain di luar sana, kau tidak boleh mencintai siapapun. Jika kau mencintai orang lain, maka kau benar-benar akan sendirian. Itulah takdir yang telah diberikan kepada kita, Kaum Yang Terpisah.”

Secara objektif, anime ini menggabungkan elemen fantasi dengan kisah tentang cinta, pengorbanan, dan eksistensi yang berharga. Ini menggambarkan sebuah kisah tentang hubungan yang kuat dan bagaimana manusia menghadapi perubahan dalam kehidupan mereka.

B.   Keabadian

1. Definisi

Keabadian berakar dari term “abadi”, term umum dalam berbagai aspek kehidupan. Agama, filsafat bahkan ilmu pengetahuan modern sekalipun, mengetahui dan memahami betul apa abadi itu. Secara etimologi, abadi berasal dari bahasa Latin, aeternus, yang berarti abadi.

Abadi juga berasal dari bahasa Prancis, eternal, yang berarti keberlanjutan, ketidakberakhiran dan ketidakberwujudan suatu hal. Dengan demikian, kata abadi memiliki konotasi amat kuat dengan melawan waktu. Meskipun interpretasinya dalam berbagai sumber bisa berbeda, namun makna dasarnya tetaplah sama, yaitu melawan waktu.

Adapun secara terminologi, abadi merupakan sesuatu yang tidak terbatas oleh waktu, tidak memiliki awal maupun akhir dan tidak mengalami perubahan sama sekali. Abadi dalam banyak referensi, termasuk kitab suci sekali pun, menggunakan kata abadi sebagai sesuatu yang tidak berwujud dan telah ada jauh sebelum dunia ini ada serta tidak akan pernah berubah dalam jangka waktu sangat lama atau mungkin selamanya.

2.    Total Kata dalam Al-Qur’an

Di dalam Al-Qur’an, semua ayat yang memiliki kata kunci abadi ada banyak sekali. Untuk itu, akan dipaparkan akar katanya, jumlahnya dan keterangannya.

a. Kha Lam Dal.i Akar kata ini memiliki turunan kata sebanyak 87 kata. Di antaranya ada akhlada (1, kesombongan manusia), akhladahu (1, kesombongan  manusia),  kha>lidan  (3,  kekal  di  neraka),  kha>lidayni  (1, kekal di neraka), kha>lidi>na (44, surga & neraka), kha>lidun (1, manusia di neraka), kha>lidu>na (25, surga & neraka), khuldi (6, kefanaan manusia), khulu>di (1, surga), mukhalladu>na (2, penghuni surga), takhludu>na (1, kefanaan manusia) dan yakhlud (1, kekal di neraka).ii

b. Ba Qa Ya.iii Akar kata ini memiliki turunan kata sebanyak 21 kata. Di antaranya   ada   Abqa>  (8,   kekuasaan   Tuhan),   Ba>qin   (1,   keabadian Tuhan), ivBa>qi>na (2, manusia yang masih hidup), Baqiya (1, sisa), Ba>qiyatin (2, kalimat Tauhid, manusia yang masih hidup), Ba>qiya>tu (2, amal  jariyah),  Baqiyyatin  (3,  manusia  yang  masih  hidup),  Tubqi>  (1, karakteristik neraka Saqar) dan Yabqa> (1, keabadian Tuhan).

c. Ba La Ya.v Akar kata ini hanya memiliki 1 kata di dalamnya, yaitu Yabla>(1, pelanggaran Nabi Adam As).vi

3.    Keabadian: Kacamata Perspektif

Telah dijelaskan apa itu abadi dalam etimologi, terminologi, juga kumpulan kata abadi dalam alquran. Dari semua perspektif itu, dapat dipastikan bahwa manusia mustahil untuk abadi dan selamanya tidak akan pernah bisa menjadi abadi.

Karena jika manusia menjadi abadi, maka manusia yang kita kenal sekarang, bukanlah manusia lagi melainkan eksistensi yang lebih tinggi dari manusia. Eksistensi tersebut berhasil menempati dimensi ke-4, memungkinkan dirinya bisa melihat suatu masa sesuka hati tanpa mengetahui konsekuensinya.

Di samping konsekuensinya, tentu ada rasa penasaran bagaimana kacamata perspektif mendefinisikan apa itu abadi? Mari ulas secara singkat.

a. Filsafat. Keabadian menurut filsafat sering dikaitkan dengan kebenaran absolut atau prinsip kehidupan yang berlaku sepanjang waktu. Ini bisa merujuk pada konsep seperti keadilan, kebenaran, atau etika yang dianggap abadi.

b. Sains. Keabadian menurut sains jarang sekali digunakan karena banyak fenomena alam mengalami perubahan seiring waktu. Namun, hukum- hukum alam atau konstanta fisika tertentu bisa dianggap “abadi” jika tetap berlaku di seluruh alam semesta.

c. Sosial. Keabadian menurut sosial, memiliki keterkaitan dengan prinsip- prinsip atau nilai-nilai fundamental yang membentuk dasar suatu bangsa atau komunitas, yang dianggap tetap relevan meskipun zaman berubah.

d. Teknologi. Teknologi sendiri mendefinisikan keabadian sebagai penciptaan atau pengembangan inovasi yang memiliki dampak jangka panjang dalam mengatasi masalah atau memajukan masyarakat.

Dari berbagai istilah di atas, menjadi jelas bahwa tidak ada indikasi sedikit pun manusia bisa menjadi abadi. Ditambah ayat-ayat alquran dengan kata kunci abadi, menguatkan argument manusia selamanya akan tetap fana, mustahil menjadi abadi dalam cara apa pun.

C.  Maquia: Harga Sebuah Keabadian

1. Etika

Krim, Tewas Karena Idealismenya (Credit: P.A Works)

Karakter di atas merupakan cerminan atas kegagalannya sendiri, tidak memanfaatkan keabadiannya dan hanya memikirkan rencananya yang pada akhirnya tidak berjalan mulus. Dikatakan tidak berjalan mulus alih-alih Krim yang merencanakannya, justru Maquia yang mensukseskan rencana tersebut. Rencana itu adalah membawa kabur Leilia, saudari Krim, kembali ke pegunungan tempat mereka tinggal.

Karakter di atas menggambarkan bahwa keabadian dapat mempengaruhi cara seseorang memandang nilai-nilai moral, tindakan, dan tujuan dalam hidup. Dengan demikian, konsekuensi dari tindakan-tindakan mereka dapat memiliki dampak yang berkepanjangan, membuatnya untuk harus berhati- hati akibat jangka panjang dari tindakannya.

Keabadian menghadirkan pertanyaan soal bagaimana mengelola penderitaan, kematian, dan kehilangan secara kontinu. Ini dapat mempengaruhi nilai-nilai etika terkait dengan empati, kepedulian, dan penanganan kesejahteraan individu dan masyarakat.

Mereka terlalu lama berkutat pada pertanyaan yang sama, tanpa memahami esensi di baliknya. Tindakan-tindakan mereka didasarkan atas hidup mereka yang panjang, hanya memiliki sedikit pengalaman trial & error (mencoba dan gagal). Artinya, keabadian dapat mematikan hati nurani mereka, mengubahnya menjadi mesin makhluk tanpa etika.

Sedikitnya trial & error dalam hidupnya, menjadikannya tak acuh terhadap karunia Tuhan. Alih-alih makin memahami makna kehidupan, malah menggunakan kehidupan untuk kepentingannya sendiri dengan mengorbankan apapun yang dipunya, termasuk sesamanya sendiri.

Kevin (Rambut Putih) dan Arwah Para Flame-Chaser (Credit: miHoYo)

Mereka hanya ingin orang-orang setelahnya mengikuti apa pendapat mereka, tanpa tahu bahwa mereka sebenarnya salah karena sudah ketinggalan zaman. Keras kepalanya mereka justru bisa membunuh dirinya sendiri dan juga sesamanya.

Keabadian bagi sebagian orang merupakan anugerah, tetapi keabadian bagi sebagiannya lagi berbeda total. Sejatinya, keabadian justru menghilangkan emosi mereka, dari makhluk dengan emosi menjadi makhluk tanpa emosi, seakan-akan semua yang diinginkan dapat dengan mudah terpenuhi.

Siapa pun yang mendambakan keabadian ataupun telah abadi pasti memiliki hal-hal negatif di atas, seperti Qin Shi Huang dan Kevin Kaslana. Soal Kevin Kaslana, bisa dibahas jika ada kesempatan. Keabadian dapat mematikan apapun di sekitarnya, karena jiwa dan raga mereka telah menjadi cerita masa lalu. Pendapat ini selaras dengan sebuah kata mutiara dari Harvey Dent, berbunyi: “You either die a hero or you live long enough to see yourself become the villain.” vii

Jika keabadian dapat mematikan etika, maka keabadian mampu mematikan kepekaan manusia terhadap interaksi sosial dan lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, matinya kepekaan manusia terhadap interaksi sosial dan lingkungan, berlanjut pada sub bahasan ke-2.

2. Sosial

Mayat Tentara Mezarte Pasca Perang (Credit: P.A Works)

Foto di atas menceritakan korban dari Mezarte karena invasi dari aliansi atas kerajaan Baiera, York dan Endra. Mereka menginvasi Mezarte karena Mezarte menyalahgunakan makhluk zaman kuno untuk kepentingan pribadi dan untuk pamer kekuatan. Mezarte pada akhirnya diluluhlantakkan oleh aliansi ketiga negara tersebut melalui invasi.

Menilik deskripsi di atas, dipastikan bahwa perang merupakan salah satu peristiwa yang pasti akan terjadi jika sudah hidup abadi. Keabadian dapat membawa kehancuran etika juga meruntuhkan keyakinannya terhadap sosial, membutakannya akan hal-hal baru sehingga interaksinya hanya sebatas hal-hal di masa lalu.

Adalah sebuah harapan semu ketika di masa depan tidak akan ada perang. Meski sudah ada PBB dan Liga Arab sejak perang dunia kedua usai, tetap tak bisa dipungkiri bahwa perang pasti akan muncul kembali dalam bentuk apapun. viiiPerang nuklir, invasi, ekspansi, perang ekonomi, dan sebagainya.

Perang dapat menghilangkan senyumnya, menghancurkan hatinya sampai berkeping-keping sampai ia tak dapat merasakan kasih sayang lagi. Sejatinya, perang meski bisa dihindari dengan berbagai cara. Namun ego manusia menekankan bahwa perang harus dilakukan, meskipun itu demi kebaikan. Itulah salah satu harga yang harus dibayar jika ingin keabadian.

Tak dapat merasakan kasih sayang lagi, berarti ia telah kehilangan sesuatu yang berharga oleh sosial, yaitu masyarakat madani. Masyarakat madani begitu penting untuk menciptakan kedamaian tanpa cela, namun begitu susah kalau semua di dalamnya hidup abadi.

Mereka makin bosan bertemu orang yang sama, menjalankan tradisi yang sama, menjalankan aktivitas yang sama, memiliki teknologi yang sama pula. Jika telah sampai dititik bahwa apa-apa selalu sama, mereka akan merasa jenuh dan justru mendambakan bagaimana rasanya hidup susah, bahkan bagaimana sensasi ketika sedang terluka.

Mereka akan menjadi pribadi yang masa bodoh soal perubahan. Mereka telah kehilangan semua orang yang ia cintai. Keabadian hanya menganggap keluarga atau teman berlalu begitu saja, seperti angin lalu. Mereka menjadi tidak semangat menjalani hari-harinya, hanya berfokus kepada kegiatan yang ingin dilakukan saja.

Dengan demikian, keabadian dapat mengurung mereka dalam sangkarnya sendiri tanpa memiliki kunci khusus untuk membukanya. Terisolasi dalam kegiatannya sendiri, di tempatnya sendiri, dengan kebiasaannya sendiri tanpa ada penguat dari orang yang ia cintai layaknya manusia yang menolak untuk mati.

Hidup dengan keabadian dapat membuatnya lebih peka terhadap suatu krisis atau perubahan, namun malah memakai cara yang telah dilakukan dimasa mudanya dalam resolusinya. Cara mereka bukannya membawa perubahan, justru membaca kehancuran. Meski mereka lebih peka terhadap krisis, namun penalaran mereka justru mati karena logika mereka berkutat di masa lalu.

3. Hukum Termodinamika

Kondisi Fisik Ariel, Tahun ke Tahun (Credit: P.A Works)

Siapa yang bisa menyangka bahwa fisika bisa menjelaskan buruknya keabadian? Logika manusia yang terbatas kepada alam semesta dengan ruang lingkup 3D, justru bisa menjelaskan hal-hal sekecil partikel planck.

Demikian karunia Tuhan Maha Kuasa kepada kita. Sejatinya kita tidak menginginkan keabadian, namun menginginkan pengetahuan sebanyak- banyaknya. Namun tendensi mengalahkan logika kita agar bisa mendapat keabadian, dan malahan melibatkan sains akan hal tersebut.

Sedangkan fisika sendiri telah menjelaskan manusia tak akan pernah bisa abadi selamanya, melalui salah satu pelajarannya yaitu hukum termodinamika. Sebenarnya, apa sih hukum termodinamika itu secara singkat?

Hukum termodinamika adalah serangkaian prinsip fundamental yang mengatur perilaku energi, panas, kerja, dan perubahan keadaan fisik dalam sistem fisik. Dengan hukum ini, dapat dicari jejak soal bagaimana energi dialihkan dan diubah bentuk dalam sistem, serta bagaimana sistem tersebut bereaksi terhadap perubahan suhu, tekanan, dan volume.

Hukum termodinamika sendiri amatlah banyak, dirangkai dari ilmuwan yang masing-masing berbeda pula. Namun dari banyaknya hukum termodinamika yang ada, ada dua hukum termodinamika yang paling fundamental lagi relevan terhadap keabadian, di antaranya ada:

1. Hukum Kekekalan Energi. Hukum ini menyatakan bahwa energi dalam suatu sistem tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, tetapi hanya dapat berubah bentuk. Dalam hal manusia, energi yang ada dalam tubuh akan terus berubah bentuk sepanjang hidup, tetapi pada akhirnya energi tersebut akan berpindah dari bentuk yang mendukung kehidupan ke bentuk lain yang lebih rendah.

2. Hukum Entropi. Hukum ini berbicara tentang entropi, yaitu ukuran ketidakteraturan atau energi yang tidak lagi dapat diarahkan dalam suatu sistem tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa entropi suatu sistem akan selalu meningkat seiring waktu, yang berarti bahwa sistem cenderung menuju keadaan yang lebih acak dan tidak teratur. Dalam konteks kehidupan, hal ini berarti bahwa tubuh manusia, yang merupakan sistem terbuka, cenderung menuju keadaan yang lebih tidak teratur dan akhirnya akan mengalami penuaan dan kematian.

Jika kedua hukum tersebut ditarik kesimpulannya dan dikaitkan dengan kondisi fisik Ariel, maka selamanya manusia akan selalu patuh terhadap hukum termodinamika apapun alasannya. Menurut hukum pertama, Ariel merupakan seorang manusia yang diciptakan dari segumpal darah.

Nantinya segumpal darah tersebut akan berubah menjadi jaringan, berubah menjadi sistem jaringan, berubah menjadi mikroorganisme, berubah menjadi organisme, dan pada akhirnya berubah menjadi manusia dengan kondisi fisik sempurna.

Namun, hukum pertama juga menjelaskan bahwa energi akan berpindah ke bentuk yang lebih rendah. Dengan demikian, seluruh organ yang telah sempurna, akan kehilangan fungsinya seiring waktu karena dimakan oleh waktu dan pada akhirnya menjadi bibit untuk tanaman di masa mendatang. Ini menjelaskan kenapa energi tidak akan pernah musnah, karena energi hanya berubah bentuk saja.

Maquia memegang dengan hangat lengan Ariel (Credit: P.A Works)

Hukum entropi menjelaskan bahwa manusia akan memiliki momen dimana tubuh menjadi tidak teratur dan pada akhirnya mengalami kematian. Ariel yang aktif bergerak, minum-minum, bergaul kepada sesamanya, lambat laun menjadi sosok yang tangguh, pendiam dan selalu fokus dengan pekerjaannya.

Ariel yang awalnya menyayangi Maquia sebagai ibunya, lambat laun membencinya karena pengaruh dari teman-temannya. Ariel yang awalnya masa bodoh soal Mezarte, justru peduli bahkan sampai melakukan Shinzo Wo Sasageyo! untuk Mezarte.

Ariel yang tadinya membenci Maquia, menyesali perbuatannya. Bahkan ia berharap agar Maquia bisa menjenguknya. Pada akhirnya Ariel yang telah tua, masih bisa mengingat dengan jelas siapa Maquia, bahkan sepatah kata terakhirnya membuktikan betapa kuat ingatan dia kepada ibu tirinya meski sudah tak bertemu berpuluh-puluh tahun lamanya. “Selamat … datang”, kata pria tua yang terbaring lemah itu.

Perbuatan Ariel di atas menjelaskan soal hukum entropi. Seiring usia bukannya makin bandel, malah makin sayang, malah makin peduli, malah makin ingat dan malah makin ingin menghargai orang lain. Bukan hanya Ariel saja, semua manusia di dunia pun begitu. Dengan demikian, selamanya manusia tidak akan pernah bisa melanggar hukum entropi.

Semua eksplanasi soal dua hukum termodinamika di atas, menyepakati bahwa keabadian justru melanggar hukum termodinamika itu sendiri. Kalau pun ada yang berhasil untuk menjadi abadi, maka keabadiannya tidak bersifat absolut (hidup dalam jangka waktu jauh lebih lama dari manusia biasanya,

namun tidak selamanya). Sesuai dalam firman Tuhan, berbunyi:

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ  وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ

Terjemah: “[26] Semua yang ada di atas bumi itu akan binasa. [27] Akan tetapi, keberadaan Tuhanmu yang memiliki   kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.” (QS. Ar-Rah}ma>n [55]: 26-27)

Dengan demikian, ada harga sangat mahal yang harus dibayar manusia untuk mencapai keabadian, yaitu menghancurkan hukum termodinamika. Hukum yang telah manusia buat sendiri, manusia hancurkan pula karena egonya mencapai sesuatu yang mustahil. Seperti kata Stelle dalam Honkai Star Rail, yaitu: “Rules are meant to be broken!

D. Konklusi

Maquia Kembali ke Pegunungan Setelah Menjenguk Ariel (Credit: P.A Works)

Dalam Maquia: When The Promised Flower Blooms, dapat diambil konklusi bahwa mustahil manusia bisa hidup abadi. Manusia yang bisa mencapai keadaan seperti itu hanyalah cerita fiksi belaka. Jelas keabadian absolut hanya kepunyaan Tuhan, dan selamanya akan menjadi milik Tuhan karena Tuhan Maha Kuasa, Maha Besar, Maha Segalanya dan Maha Penyayang.

Tuhan sayang kepada semua manusia dari semua zaman, untuk itulah Tuhan secara sengaja tidak memberikan keabadian kepada mereka. Di dalam alquran sendiri, tidak ada satu pun term keabadian yang merujuk kepada manusia. Itulah keistimewaan kitab suci, memberikan solusi terbaik bagi para pembacanya.

Karena jika manusia memiliki hal tersebut, ada harga yang harus dibayar dengan sangat mahal. Manusia tidak dapat beretika dengan benar seiring perkembangan waktu, etika yang dipunya berkutat pada masa lalu sehingga makin ke sini makin tidak relevan. Dan pada akhirnya, ia dianggap oleh manusia di zaman setelahnya sebagai manusia yang telah mati etikanya.

Matinya etika, dapat memunculkan ketidakpahamannya tentang bagaimana kondisi sosial manusia dizaman setelahnya. Pikiran logisnya terpaku pada zaman lalu, menjadikan semua solusi yang ia buat tidak lagi relevan. Ia akan merasakan banyak kesakitan, semakin banyak melalui pandemi dan perang, membuatnya kehilangan senyumnya lagi. Pada saat itu, ia telah menjadi manusia yang apatis, tidak ingin solusi terbaru dari manusia di zaman setelahnya.

Manusia yang memiliki keabadian, dapat menghancurkan semua hukum termodinamika, hukum yang manusia buat sendiri. Ketika hukum termodinamika hancur, hukum apalagi yang dapat menjelaskan bahwa keabadian memang benar dapat terjadi?

Manusia sudah susah payah membangun hukum fundamental dari definisi yang kompleks menjadi fundamental. Namun, manusia menghancurkannya hanya demi keabadian yang fiktif. Setelah semua nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia, manusia justru serakah dan ingin hidup lebih lama. Padahal Tuhan sudah berkata dalam firman berbunyi:

وَهُمْ يَصْطَرِخُوْنَ فِيْهَاۚ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُۗ اَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاۤءَكُمُ النَّذِيْرُۗ فَذُوْقُوْا فَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ نَّصِيْرٍ ࣖ

Terjemah:  Mereka berteriak di dalam (neraka) itu, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka, niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, bukan seperti perbuatan yang pernah kami kerjakan dahulu.” Tuhan berkata kepada mereka, “Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir. Bukankah pula telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka, rasakanlah azab Kami. Bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun.” (QS. Fa>t}ir [35]: 37)

Untuk itulah Tuhan selalu memperingatkan kita sebagai manusia biasa dalam salah satu firman berbunyi:

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Terjemah: “Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rah}}ma>>n [55]: 16)


i Abu Husain Ahmad bin Faris bin Zakariya, Mu’jam Maqayis Al-Lughah, Jilid ke-2, (Beirut: Dar Al-Fikr, 1979), h. 307.

ii Ali Audah, Konkordansi Qur’an: Panduan Kata Dalam Mencari Ayat Qur’an, (Jakarta: Litera AntarNusa, 2008), h. 34.

iii Abu Husain Ahmad bin Faris bin Zakariya, Mu’jam Maqayis Al-Lughah, Jilid ke-1, (Beirut: Dar A-Fikr, 1979),, h. 276.

iv Ali Audah, Konkordansi…, h. 162.

v Abu Husain Ahmad bin Faris bin Zakariya, Mu’jam Maqayis Al-Lughah, Jilid ke-1…, h. 292.

vi Ali Audah, Konkordansi…, h. 712.

vii RazorNovaStrike, “Two-Face/Quote”, diambil dari https://nolan- batman.fandom.com/wiki/Two-Face/Quote, diakses pada Selasa, 01 Agustus 2023 Pukul 05.09 WITA.

viii Tom Nichols, The Death of Expertise: The Campaign Against Established Knowledge and Why it Matters, (New York: Oxford University Press, 2017), h. 174.


Penulis: Miata

Bagikan:

[addtoany]

Related Post

Leave a Comment

Butuh informasi lebih lanjut atau ingin berdiskusi dengan tim KANAU?