#1 Your Trusted Business Partner

Studi Transportasi Isekai dengan Perantara Truck-kun: Bagian Pengantar

Sensei

Kanau.org – Truck-kun merupakan salah satu dari sekian banyak cara untuk pergi ke isekai. Di balik variasi cara ke isekai lainnya, pergi ke isekai lewat perantara Truck-kun masih banyak digemari karena popularitas dan tingkat efektivitasnya sebagai metode isekai paling klasik. Tapi ternyata, pergi ke isekai lewat perantara Truck-kun tidaklah sesederhana yang dipikirkan orang.

Artikel ini akan membahas seluk-beluk detail mengenai cara pergi ke isekai lewat perantara Truck-kun serta beberapa hal yang harus diperhatikan.

1.Deskripsi fisik truk yang sesuai

Banyak yang mengira bahwa ukuran truk mempengaruhi peluang kesuksesan pergi ke isekai. Tetapi fakta ilmiah di lapangan menunjukkan bahwa ukuran truk tidak jadi masalah. Banyak petualang yang berhasil ter-isekai dengan berbagai ukuran truk, bahkan beberapa diantaranya berhasil masuk isekai dengan truk seukuran pick-up Hal ini memicu perdebatan diantara para ahli isekai modern, karena pick-up kadang tidak diklasifikasikan sebagai truk. Pembahasan lebih dalam dapat ditemukan di artikel ilmiah “Kajian Klasifikasi Pick-Up dan Korelasinya Sebagai Perantara Isekai Selain Truck-kun”. Isekai Review: (2019:11-2). DOI: 10.23-isrev/287650.

Hasil studi mendalam menunjukkan bahwa ciri utama truk yang berpeluang besar membawa manusia ke isekai (atau makhluk lain, dalam beberapa kasus) adalah truk dengan klakson dengan rentang nada mulai C2# ke bawah. Hal ini rupanya menjadi kunci penting kesuksesan perjalanan ke isekai karena rupanya truk dengan tipe klakson lain tidak bisa membawa manusia ke isekai. Klakson tipe modifikasi juga tidak berhasil.

Pakar tumbukan dan benturan Dr. Maso Kisme membuktikan secara matematis bahwa ukuran truk tidak berkorelasi dengan kesuksesan perjalanan isekai (Kisme, Maso. 2010). Ini dikarenakan impuls tumbukan yang diperlukan tergantung pada kelajuan truk saat menabrak, bukan pada massanya (akan dibahas di poin berikutnya). Ia juga mengembangkan teori bahwa selain dari kelajuan, ada kemungkinan besar bahwa faktor penentu kesuksesan ke isekai lewat truk adalah bunyi klaksonnya (Kisme, Maso. 2014).

Studi lanjutan dari Prof. Isekaima Nia di Jepang menunjukkan bahwa truk dengan klakson standar bariton bernada B2 yang telah sukses membawa seorang pemuda bernama Kageno Minoru ke isekai pada tahun 2016 tidak lagi memiliki kemampuan mentransportasikan orang lain ke isekai setelah klaksonnya diganti dengan klakson bernada C2 (Nia, Isekaima. 2019). Penelitian ini merupakan langkah besar dalam pembuktian teori bahwa jenis klakson truk memegang peran kunci dalam mengirimkan orang ke isekai. Profesor Isekaima Nia harus hiatus dari kegiatan penelitiannya karena terjerat masalah hukum atas tuduhan pembunuhan dan penganiayaan terstruktur pada tahun 2021. Namun hasil publikasinya sudah cukup untuk membantah mitos bahwa ukuran truk sangat berpengaruh pada tingkat kesuksesan pergi ke isekai.

2. Kondisi saat proses

Data statistik menunjukkan 72% proses peng-isekai-an lewat truk yang sukses terjadi pada malam hari (Peng Ang Gur, dkk., 2021). Belum ditemukan korelasi antara cuaca saat kejadian dengan tingkat keberhasilan pergi ke isekai, namun studi terbarukan dari sebuah grup riset di China (Peng Hoe Tang, dkk., 2022) menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar cuaca hujan di malam hari dapat meningkatkan tingkat kesuksesan ke isekai hingga 69%.

Baca juga:  Fauzul Rizal, Mahasiswa Indonesia Lulusan S2 di Hungaria

3. Kesadaran korban

Studi mengenai kesadaran korban yang pergi ke isekai saat prosesi ditabrak truk menjadi topik yang cukup populer di kalangan para peneliti sejak beberapa tahun terakhir. Selama bertahun-tahun, diyakini bahwa salah satu syarat mutlak untuk sukses ke isekai lewat perantara truk adalah ketidaksadaran (unconsciuosnes). teori ini dikemukakan pertama kali oleh ilmuwan Thailand Dr. Pesiko Phat pada tahun 2013. Teori ini menyatakan bahwa agar transfer ke isekai sukses, korban harus tidak sadar bahwa dirinya akan ditabrak truk dan tidak berniat untuk menabrakkan dirinya dengan tujuan pergi ke isekai sama sekali. Berbagai eksperimen dan data statistik telah memperkuat teori ini.

Dunia penelitian isekai terguncang saat teori ketidakadaran tiba-tiba terbantahkan oleh kejadian yang dialami pemuda Jepang bernama Kageno Minoru pada tahun 2016. Minoru telah diamati dengan sengaja sadar dan menabrakkan dirinya sendiri ke hadapan truk berukuran sedang dengan klakson bernada B2, dan sukses pergi ke isekai (Nia, isekaima, 2019). Hal ini memunculkan kesimpulan baru yang cukup mengguncang dunia penelitian isekai, yaitu bahwa kesadaran korban bersifat probabilistik (Shok Ien Telek, dkk. 2017). Teori ketidaksadaran kemudian disempurnakan menjadi teori ketidaksadaran Kuantum dalam konferensi Bukrina Faso di tahun 2018.

Teori ketidaksadaran Kuantum (atau populer disebut “neo-isekaisme”) menyebutkan bahwa kesadaran korban hanya meningkatkan probabilitas kesuksesan transfer ke isekai sebanyak 96% (Shok Ien telek, 2017). Kasus Kageno Minoru disebut dengan kasus neo-conscious dan bisa terjadi jika dan hanya jika ada dorongan kuat untuk ke isekai. Dengan demikian kecuali jika seseorang benar-benar melepaskan hasrat duniawinya demi isekai, maka teori Pesiko Phat klasik masih berlaku. Dalam kasus sehari-hari sang korban haruslah tidak sadar jika ia akan tertabrak truk, kecuali jika ia sudah melepaskan hasrat duniawinya dan hanya berfokus pada isekai.

4. Penyajian

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa penyajian reka adegan isekai berperan penting dalam kesuksesan transfer isekai melalui truk. Menurut Isekaima Nia dalam bukunya “An Introduction to Advanced Isekai Transport (2018),” penyajian reka adegan yang diperlukan demi kesuksesan transpor manusia ke isekai harus memuat unsur-unsur berikut:

1. Sudut pandang dan sorot kamera

Siapkan setidaknya 3 buah kamera: Satu kamera dengan sudut pandang rendah, satu kamera dengan sudut pandang sopir truk, dan satu kamera lain dari sudut pandang di seberang jalan berlawanan dengan korban.
Perpindahan antar kamera memerlukan keahlian khusus dimana sang juru kamera harus sigap mengubah sorot kamera sesuai dengan urutan berikut: (1) Dari aspal menyorot ke kaki korban saat melangkah, (2) dari dasbor sopir menyorot ke wajah korban saat tertegun, dan (3) dari seberang jalan saat korban dalam proses tertabrak.
Perlu diingat karena kelajuan truk yang harus cukup cepat, perpindahan sorot kamera harus dilakukan dengan gesit.

2. Ekspresi korban

Secara umum menurut teori klasik, korban harus tidak sadar bahwa dirinya akan tertabrak. Kesadaran korban bahwa dirinya akan tertabrak harus muncul dalam rentang 0,75-1,2 s sebelum tertabrak. Sehingga saat korban berhadapan dengan truk, ekspresinya akan kosong. Hal ini disebut dengan efek “flashlight” dan menjadi cabang penelitian tersendiri di ilmu isekai.

3. Cahaya lampu

Usahakan bahwa truk menyalakan lampu kabut atau lampu dim tepat sebelum menabrak korban. Hal ini penting dilakukan bahkan jika prosesi dilakukan saat siang hari (Peng Ha Loe & Peng Ang Gur, 2021). Belum banyak studi yang mempelajari pola dan sistematika mengapa lampu sangat penting dalam kesuksesan isekai lewat truk, namun hingga saat ini belum ditemukan kasus dimana manusia yang sukses pergi ke isekai ditabrak oleh truk dengan lampu yang mati.

5. Probabilitas

Berapa probabilitas seseorang akan sukses pergi ke isekai melalui perantara truk? Menurut Profesor Hakos Baelz dalam kuliah umumnya di Youtube pada tahun 2023, kemungkinan seseorang sukses ditransfer ke isekai melalui perantara truk adalah 1:354 (Baelz, Hakos. 2023), atau hanya sekitar 0.28%. Walaupun semua syarat dan kondisi optimal sebagaimana yang disebutkan di atas telah terpenuhi, hanya 1 dari 354 percobaan melibatkan Truck-kun yang berhasil mengirimkan manusia ke isekai. Hakos Baelz juga menyebut bahwa peluang pergi ke isekai dengan Truck-kun mirip dengan sistem game gacha. Sehingga walaupun telah dioptimalkan secara ilmiah, unsur campur tangan sosok Yang Maha Kuasa juga turut menentukan.

Demikianlah uraian mengenai seluk-beluk pergi ke isekai lewat perantara Truck-kun. Penulis menyarankan para pembaca yang tertarik untuk melakukan studi lanjutan mengenai tatacara kepergian ke isekai dengan mengambil mata kuliah “Studi Truck-kun Lanjut” dan “Pengantar Neo-isekaisme”.

Disclaimer: Tidak disarankan menabrakkan diri ke truk dengan sengaja.

Bagikan:

[addtoany]

Related Post

Leave a Comment

Butuh informasi lebih lanjut atau ingin berdiskusi dengan tim KANAU?