#1 Your Trusted Business Partner

[Ngopini] Rating Short Anime Selalu Rendah, Apa Penyebabnya?

Rio Al

Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik saja ya.

Selamat datang di rubrik terbaru KANAU, yakni Ngopini.

Apa Itu Rubrik Ngopini?

Ngopini adalah rubrik mingguan terbaru KANAU yang berisi opini atau keluh kesah para kontributor KANAU seputar Jejepangan. Jadi, kedepannya bisa saja rubrik ini akan sedikit mengandung misuh hehehe.

Baiklah untuk edisi perdana Ngopini, di sini penulis akan beropini mengenai Short Anime. Yuks, simak opini penulis hingga tuntas.

Rating Short Anime Selalu Rendah, Apa Penyebabnya?

Mungkin banyak dari kita yang menganggap sebelah mata terkait short anime, yang kemungkinan besar disebabkan oleh rating setiap short anime hampir 90% rendah. Di sini saya bakal memberikan sedikit opini saya terkait hal tersebut. Kebanyakan sumber atau source dari short anime sendiri adalah yonkoma manga, makanya saya cukup sering menontonnya.

Ngomong-ngomong, anime hasil adaptasi yonkoma manga selalu menjadi prioritas untuk saya ikuti.

Note : Walaupun sebenarnya anime dengan durasi antara 5 – 13 menit juga bisa dikategorikan sebagai short anime. Namun, menurut saya mereka bukanlah short anime, lebih ke mid-range. Jadi, judul anime dengan durasi separuh standar 24 menit atau lebih dari 10 menit seperti Tsuredzure Children, Aho Girl, Pop Team Epic (secara teknis wkwkw) dsb, tidak termasuk pembahasan di sini. Kemudian, OVA atau ONA atau short anime yang merupakan bagian dari franchise tertentu juga tidak termasuk.

A. Durasi

sdd
Contoh standar durasi short anime/anime pendek

Bagi saya, short anime atau anime pendek adalah anime yang berdurasi kurang dari atau setara dengan 5 menit. Biasanya memiliki lagu OP/ED di sekitar 30, 60 atau 90 detik yang salah satunya dimainkan di awal atau di akhir penayangan animenya.

Kalau diberi perbandingan, satu judul short anime yang memiliki 12 episode akan menghabiskan waktu sekitar 36 menit (anggapan 1 episode berdurasi 3 menit). 

B. Komplain

Komplain terkait short anime, biasanya adalah masalah ‘pacing‘ yang sering terasa ganjil. Menurut saya itu merupakan hal yang wajar, sebenarnya penyebab utamanya selain dari durasi yang sangat singkat adalah sumbernya sendiri. Seperti yang saya bilang tadi, sumber dari short anime ini kebanyakan adalah yonkoma manga. Ditambah dengan jumlah episode standar (12 episode) semakin melipatgandakan masalah pacing ini.

C. Yonkoma Manga

Sedikit bicara terkait yonkoma manga. Berbeda dengan manga pada umumnya, struktur penceritaan dari yonkoma manga dikenal dengan Kishōtenketsu (起承転結). Namun, dengan hanya menggunakan empat panel atau 2×2 untuk setiap paket ‘Ketsu (結)’nya, dan untuk mendapatkan transisi dari Ketsu menuju ‘Ki (起)’ baru di panel yonkoma manga awal yang berbeda sangatlah sulit. Anime adaptasi yonkoma manga dengan durasi normal saja sudah bermasalah, apalagi untuk short anime. Bisa dibayangkan transisinya seperti apa.

D. Sumber Selain Yonkoma Manga

Nyatanya, short anime tak hanya yang bersumber dari yonkoma manga. Banyak pula Short anime yang bersumber bukan dari yonkoma manga, dan hampir semuanya memiliki banyak sekuel, seperti:

  1. Teekyuu: 10 musim,
  2.  Yami Shibai: 9 musim,
  3. Hetalia Axis Power: 52 episode + sekuel lainnya.
  4. Saiki Kusou no Ψ-nan:120 + sekuel lainnya.

Sehingga masalah yang dikatakan di paragraf sebelumnya bisa diatasi. Namun, tentu saja ada pengecualian, yakni…

5. Pengeculian

Soal pengecualian, maksudnya short anime yang berbeda dari biasanya. Menurut saya, salah satunya adalah Null Peta. Penyajian plotline-nya sangat luar biasa menurut saya, dengan durasi 5 menit bisa mengembangkannya sampai sejauh itu, tanpa embel-embel jumlah sekuel ataupun episode yang banyak. Kemudian, One Room yang juga menggunakan pendekatan yang sangat unik menurut saya.

Good stuff

6. Ekspetasi

???

Kemudian terkait sudut pandang penilaian, kita harus lebih menurunkan standar kita terhadap short anime, yang jelas-jelas tidak mungkin bisa menilai plotline-nya dengan metode umum, termasuk juga aspek lainnya. Karena production value-nya jauh lebih kecil ketimbang anime berdurasi normal, dan kebanyakan studio anime yang memproduksinya bukanlah studio besar, tentu saja dengan bugdet-nya kecil.

Tips Menonton Short Anime

Terakhir tips menonton short anime dari saya :

  1. Tentu saja tidak boleh terlalu terpaku dengan rating, dan ini juga berlaku untuk anime lainnya. Namun, saya sangat menitikberatkannya untuk short anime;
  2. Kurangi standar. Jangan mengharapkan animasi sekaliber studio Ufotable di jenis short anime.
  3. Usahakan nontonnya secara bundle sekali duduk, dan tidak disarankan menontonnya seminggu sekali. Jadi, jika short animenya masih ongoing, tahan dulu sampai animenya selesai;
  4. Konsentrasi. short anime biasanya memiliki pace lebih cepat dibandingkan dengan anime durasi normal (terlebih lagi Teekyuu yang pacenya 10 kali lebih ekstrim lagi). Sehingga kita harus fokus saat menonton setiap framenya atau kita bakal terlewat sesuatu. Ada yang mengatakan “you blink, you’ll miss”. 
  5. Kecepatan membaca. Kecepatan membaca subtitle sedikit diatas rata-rata dibutuhkan saat menonton anime shortFollow-up dari poin 4

Yup itu dulu. Kalau bicara rekomendasi sih……..

Kembali lagi tergantung taste pembaca artikel ini, Jadi saya tidak bisa merekomendasikan apapun. Intinya tonton saja genre yang kalian minati, tapi berdurasi pendek (walaupun bakal sulit menemukan anime short selain bertemakan cgdct atau comedy-centeric hehe).

Umm…..Bukannya poin ke-5 (Pengecualian?) Itu rekomendasi??

Au Ah Gelappp!!! //.\\

Good bye~~~

Sumber Gambar:

  • Grafik Kishotenketsu : By KimYunmi – Own work, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=109456539 

Bagikan:

[addtoany]

Related Post

2 responses to “[Ngopini] Rating Short Anime Selalu Rendah, Apa Penyebabnya?”

  1. dikimura Avatar
    dikimura

    Animenya hololive juga cepet bat ngomongnya

    1. Andi Taharudin Avatar
      Andi Taharudin

      Iya, itu memang semacam ciri khas short anime.

Leave a Comment

Butuh informasi lebih lanjut atau ingin berdiskusi dengan tim KANAU?