Menilik Episode Pertama Anime “To Your Eternity”
Sebelum membaca artikel yang satu ini, saya akan memperingatkan perihal spoiler yang bisa kalian dapatkan apabila kalian belum menonton anime yang satu ini. Kalian yang mungkin tertarik untuk menonton anime ini bisa langsung menontonnya secara legal dan gratis di kanal Ani-One Asia.
Menelusuri kerasnya lahir dan hidup di tengah gurun es kutub utara.
Penayangan perdana anime To Your Eternity mengundang banyak deraian air mata baik dari para pembaca manga maupun penikmat anime only. Bahkan walaupun sudah sepekan tayang, dampak psikologisnya masih terasa, setidaknya bagi saya. Membuat saya langsung mencari tahu banyak hal mengenai suku Inuit dan Yupik: para penghuni lingkar Arktik. Mereka terkadang disebut “Eskimo“, namun penyebutan Eskimo dinilai rasis dan menghina bagi para Inuit dan Yupik. Sehingga saat ini istilah tersebut sudah jarang digunakan. Inuit sendiri berasal dari kata “Inuktitut“: ᐃᓄᐃᑦ = “manusia”. Yupik sendiri berasal dari keturunan suku Mansi dan Khanty dari Siberia utara yang memiliki hubungan erat dengan Inuit. Sekarang istilah “Inuit” lebih sering digunakan untuk menyebut kedua suku ini, walaupun Yupik bukan bagian suku Inuit.Episode pertama anime To Your Eternity mengangkat kisah seorang pemuda Inuit yang sebatang kara di bekas desa yang ditelantarkan.
Mari kita menelisik lebih jauh mengenai seberapa realistisnya cerita ini dengan kehidupan dan kenyataan yang ada. Fakta diurut mulai dari yang biasa hingga yang paling menyedihkan:
1. BENTUK RUMAH
Orang-orang Inuit tidak tinggal di dalam igloo, mereka hanya tinggal di dalam igloo saat melakukan perjalanan (sebagai pengganti tenda musafir). Inuit modern memiliki rumah yang sekilas mirip dengan rumah-rumahan pada permainan monopoli. Sebagian besar terbuat dari kayu maupun semen modern berbentuk kotak sederhana dengan atap miring dan dicat dengan warna-warni mencolok. Inuit nomaden membangun tenda semi permanen berbentuk setengah kerucut rebah, atau kerucut berdiri dengan memakai kulit rusa atau karibu. Sebagian besar kafilah tenda ini masih dapat kita temukan di pedalaman tundra es di ujung utara Siberia. Orang-orang nomaden yang hidup di atas es ini disebut “nenet” (penggembala). Mereka hidup dengan berburu dan meramu, sambil menggembala sekawanan karibu yang dilepasliarkan. Singkatnya, mereka mengikuti migrasi kawanan karibu dan memanfaatkan daging, tulang, kulit dan susunya untuk kehidupan mereka.
Bentuk rumah si pemuda Inuit dalam anime To Your Eternity sebenarnya adalah rumah Inuit asli pada zaman dahulu, saat para Inuit mulai menetap di pesisir dan tidak lagi menggembala karibu. Walaupun ada satu kesalahan kecil dari pengarangnya: dinding kayu rumah Inuit tradisional dilapisi kulit binatang. Sebab kalau tidak, celah setebal gagang sendok sudah bisa menghilangkan semua kehangatan di dalam rumah. Karena hidup di suhu -40°C bahkan kurang adalah soal insulator.
2. RADANG BEKU
Tubuh manusia yang terpapar dingin ekstrim akan berusaha menjaga kehangatan dengan mempersempit pembuluh darah. Membuat pasokan darah di ujung-ujung tangan dan kaki terhambat, dan memecahkan pembuluh darah kapiler di kedua anggota badan tersebut. Bila tidak segera dihangatkan dan diberi kesempatan untuk pulih, akan beresiko kehilangan jari-jari. Ini disebut radang beku.
Si pemuda inuit dalam anime ini sejak awal melakukan perjalanan sudah mengalami radang beku. Sama seperti yang dialami wanita di atas yang mengalami radang beku akibat tidak memakai baju hangat di cuaca dingin.
“Saking dinginnya, rasanya seperti terbakar!”
Jotaro, Jojo’s Bizzare Adventure
Sensasi orang yang terkena radang dingin sama dengan sensasi orang yang dibakar. Jika kalian pernah melihat video pelajar Indonesia bernama Turah Pratayana di Tomsk, Russia, ada satu videonya di mana ia lupa memakai sarung tangan saat memegang besi dingin di suhu -20°C dan membuat tangannya langsung melepuh. Itu bisa terjadi! Bahkan suku Inuit bisa memakan daging mentah-mentah. Karena tidak ada bakteri yang hidup di suhu -20°C kebawah jadi mereka bisa melakukan hal tersebut. Ditambah lagi sumberdaya untuk membuat api sangatlah terbatas. Bayangkan bahwa si pemuda dalam anime ini harus melawan radang beku dan infeksi luka sekaligus selama berhari-hari tanpa pengobatan. Perlu diketahui, luka di tempat dingin akan lebih lama sembuh karena sama saja perumpamaannya dengan menyimpan daging segar di kulkas. Sebelum kemajuan ilmu kedokteran, 60% kematian Inuit terjadi saat seorang ibu melahirkan bayinya. Entah sang bayi yang meninggal, sang ibu saat melahirkan, atau sang ibu yang infeksi akibat nifas yang tak kunjung sembuh.
3. PENURUNAN POPULASI INUIT DAN OUTMIGRASI SELEKTIF
Saya menangis sejadi-jadinya membaca satu kalimat dalam paper ilmiah ini https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1748-9326/aae7ef
“…particularly involving migration, for contemporary communities of three predominantly Inuit Arctic regions: northern Alaska, Greenland, and Nunavut. Many places exhibit persistent outmigration, affecting population growth. Evidence for one consequential pattern observed in northern Alaska and Greenland, disproportionate outmigration by locally-born women, appears weak or absent in Nunavut.”
(“…khususnya yang melibatkan migrasi, untuk komunitas modern dari tiga wilayah Arktik yang didominasi Inuit: Alaska utara, Greenland, dan Nunavut. Banyak tempat menunjukkan outmigrasi yang terus-menerus, mempengaruhi pertumbuhan populasi (menurun, red.). Bukti untuk satu pola konsekuensial yang diamati di Alaska utara dan Greenland, outmigrasi yang tidak proporsional dengan (meninggalkan) wanita kelahiran lokal, (yang) tampak lemah atau tidak lagi ada di Nunavut.”)
Jadi bukan cuma ada di manga dan anime “To Your Eternity”, tapi bahkan hingga saat ini praktek outmigrasi orang Inuit masih terjadi. Dan mereka masih meninggalkan para wanita, anak-anak dan orang tua sementara mereka pergi.
Remuk hati ini menyadari kalau di luar sana ada orang-orang seperti si pemuda berambut putih yang tinggal sebatang kara di tengah es yang dingin membeku. Juga tidak jarang bahwa hunian para Inuit tradisional sangat terisolasi. Misalnya saja desa modern Inuit paling terpencil di dunia bernama Ittoqqootoormiit, yang berpenduduk 350 orang: jarak hunian manusia terdekat adalah 800 km. Atau kota Iqaliut, 650 km dari hunian manusia terdekat. Membuat migrasi para Inuit (terlebih di era dimana belum ada pesawat dan helikopter) rawan gagal. Meninggalkan para wanita, lansia, dan anak-anak terlantar di hunian-hunian yang mereka tinggalkan.
Kalau mau menilik lebih jauh, sampai ada daftar kota yang ditinggalkan di Nunavut dan di Greenland masih belum termasuk hunian terbengkalai para karavan inuit yang jumlahnya ratusan! Tahun 2007, tercatat ada 210 000 jiwa orang Inuit. Tahun 2018, tercatat hanya tinggal 148 863 orang di seluruh lingkar Arktik.
Apabila kalian masih ingin tahu lebih lanjut mengenai ini, kalian bisa membaca beberapa referensi yang saya sediakan:
[1] Inuit: https://en.wikipedia.org/wiki/Inuit
[2] Arctic indigenous people: https://www.arcticcentre.org/…/Arctic-Indigenous….
[3] Inuit, pulling together: https://opentextbc.ca/indigenization…/chapter/topic-inuit/
[4] Demographic variation and change in the Inuit Arctic: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1748-9326/aae7ef
[5] Situs resmi anime “To Your Eternity: https://www.anime-fumetsunoanatae.com/?l=ja
Video kehidupan Inuit:
[1] Inuit modern di Ittoqqoortoormiit https://www.youtube.com/watch?v=guXhCr3_nQ8
[2] Hidup di Ittoqqoortoormiit https://www.youtube.com/watch?v=cCPhh9nYu9U
[3] Hidup di Nuuk, ibukota Greenland dan kota paling modern: https://www.youtube.com/watch?v=DdWpppXPpSk
dan
https://www.youtube.com/watch?v=XLJOf_t8q6s
[4] Kehidupan para Nenet: penggembala penghuni tenda di tengah es: https://www.youtube.com/watch?v=Xi80xrE3MkI
[5] Inuit makan daging mentah-mentah. Tidak ada bakteri yang hidup di suhu -20°C kebawah jadi mereka bisa melakuka ini. Ditambah lagi sumberdaya untu membuat api sangatlah terbatas. https://www.youtube.com/watch?v=ohskrSuq8Mo
Leave a Comment
You must be logged in to post a comment.