Bedah Lirik Anisong “Megumi No Ame” Lagu Pembuka Anime “Oregairu S3”

Table of content:
Bedah Lirik Anisong “Megumi No Ame” Lagu Pembuka Anime “Oregairu S3”

Yahallo!!
Pada kesempatan kali ini, saya ingin memberikan hasil analisis saya terhadap lagu opening oregairu season 3, yang berjudul ‘Megumi no Ame’ yang dibawakan oleh Yanagi Nagi.
Karena di dalam analisis ini, sedikit mengandung SPOILER. Jadi, bagi kalian yang tak suka SPOILER, di mohon untuk membaca tulisan ini lebih lanjut.
Baiklah, kita langsung saja ke pembahasannya.
ANALISIS LIRIK LAGU “MEGUMI NO AME” KARYA YANAGI NAGI DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIK
Lirik lagu tersebut, bisa dianalisis dengan pendekatan semiotik, yang mana memperhatikan unsur simbol-simbol yang bisa ditemukan pada lirik lagu tersebut. Lirik lagu ‘Megumi no Ame’, merupakan sudut pandang seorang ‘Aku’ perihal akhir kisahnya di dalam oregairu. Yang mana, di sini saya hanya akan menganalisis bait pertama hingga kelima saja
Setelah semua huruf mengalir.
Aku menunggu kelanjutannya sendirian.
Setelah semua huruf mengalir, yang terdapat pada baris pertama bait pertama. Menggambarkan atau mewakilkan sebuah kisah yang berakhir atau sudah mencapai ujungnya. Kata ‘huruf ‘sendiri di kalimat ini, memiliki makna kisah, karena tanpa huruf sebuah kisah tak akan terjadi. Lalu kata ‘mengalir’ menandakan bahwa kisah itu sudah berjalan atau terjadi.
Aku menunggu kelanjutannya sendirian, yang terdapat pada baris kedua bait pertama. Memiliki makna atau menggambarkan si ‘aku’ menunggu kelanjutan kisah ini seorang diri. Ia melakukan tersebut karena merasa tidak puas akan akhir ceritanya.
Semua orang tahu akhir dari kisah mimpi,
Basa-basi sebagai kata hiasan,
Hanya dengan empat kata yang begitu “mengagumkan”,
Buat semuanya berakhir bahagia.
Semua orang tahu akhir dari kisah mimpi
Basa-basi sebagai kata hiasan.
Baris pertama dan kedua di bait kedua ini, bermakna bahwa si ‘Aku’ sudah tahu, bahwa semua orang tahu ke mana dan bagaimana kisahnya akan berakhir. Namun, mereka hanya menutupi-nutupi kenyataan itu, yang mana hal itu diwakili pada kalimat Basa-basi.
Hanya dengan empat kata yang begitu “mengagumkan”.
Buat semuanya berakhir bahagia.
Baris ketiga dan keempat pada bait kedua ini, memiliki makna yang cukup jelas, yang mana menjelaskan alasan semua orang menutupi kenyataan akhir kisah itu, yakni agar semuanya memiliki akhir bahagia.
Satu per satu orang mulai berdiri
(Bahagia selamanya)
Setelah gulungan akhir
Tak peduli berapa lama waktu berlalu, kelanjutan yang tak kuinginkan muncul
Baris pertama dan kedua pada bait ketiga, memiliki makna yang jelas, yang mana kata ‘berdiri’ memiliki makna lain, yaitu bangkit. Lalu setelahnya dilanjutkan sebuah kalimat ‘bahagia selamanya’, hal itu menandakan bahwa semua orang yang terlibat pada kisah ini, sudah bangkit dari segala permasalahan hidupnya dan memulai hidup dengan bahagia.Kemudian, pada baris ketiga dan keempat pada bait ketiga, bahwa si ‘Aku’ sudah mengetahui akhir seperti apa yang akan terjadi dan menimpa dirinya. Meski begitu, si ‘Aku’ tetap menunggu dengan putus asa, berharap masih ada kelanjutan dari cerita yang sudah berakhir. Tak peduli, berapa lama ia akan menghabiskan waktu untuk menunggu hal tersebut terjadi.
Seandainya bila kisah ini berakhir
Aku lebih suka hujan yang ada pada akhirnya turun, bukannya salju
Mengapa begitu? Karena aku bisa mengangkat wajahku
Meski basah kuyup, tapi aku yakin hampir sebagian orang itulah hujan yang berkah
Baris pertama dan kedua pada bait keempat, sebenarnya akan mendapatkan maknanya jika kita mengubah kata saljunya ke bahasa asli dari lirik lagu ini, yaitu bahasa Jepang. Salju dalam bahasa Jepang ialah yuki. Yuki di sini, lebih menyinggung sebuah nama orang yang memiliki peran terhadap kisah ini. Satu-satunya orang yang memiliki nama Yuki, ialah Yukinoshita Yukino. Jadi, makna dari baris pertama dan kedua pada bait keempat ialah, Ia tak ingin akhir kisah ini berakhir ke arah Yukinoshita.
Baris ketiga pada bait keempat, sudah jelas menggambarkan si ‘Aku’ yang menangis, akibat akhir yang tak ia inginkan terjadi. Sebuah kata ‘mengangkat wajahku’ menggambarkan bahwa si ‘Aku’ sedang menangis.
Baris keempat pada bait keempat menggambarkan kondisi saat si ‘Aku’ menangis, yaitu di tengah derasnya hujan.
Ini tidaklah menggembirakan, namun membosankan
Kau adalah pahlawan kegelapan yang mengubah minggu
Kuharap tak ada orang yang melihatku
Bentuk yang paling tidak kuinginkan.
Baris pertama dan kedua pada bait kelima, bisa dibilang ini adalah bentuk kekecewaan si ‘Aku’ terhadap orang yang ia anggap pahlawan, karna dari beberapa diksi menggambarkan sebuah bentuk kekecewaan seseorang.
Kau adalah pahlawan kegelapan yang mengubah minggu, yang berarti orang yang ia anggap pahlawan telah mengubah atau menghilangkan keceriaannya karena hari minggu sering digambarkan sebagai hari yang cerah dan ceria, yang mana hari libur setelah beraktifitas selama seminggu terakhir dan kata ‘kegelapan’ mewakili segala hal yang bertolak dengan keceriaan.
Lalu Baris ketiga dan keempat pada bait kelima, menandakan bahwa si ‘Aku’ tak ingin semua orang melihat keputusasaannya atas apa yang telah terjadi, dan ia ingin memendam semua perasaan tersebut seorang diri.
KESIMPULAN
Dari apa yang sudah saya jabarkan, tertera jelas. Sudut pandang siapa yang diambil dalam membuat lirik-lirik dalam lagu ini, yups sudut pandang YUI YUIGAHAMA.
Oke, sekian dari penjabaran saya perihal analisis lirik lagu ‘Megumi no Ame’ pada bait kesatu hingga kelima. Saya akui bahwa pendapat atau opini saya tidak bisa memuaskan semua orang. Jadi, jika ada kekurangan mohon dimaafkan.
Terima kasih sudah mau membaca tulisan ini sampai akhir.
Semoga harimu menyenangkan ya.